BANTEN, biem.co – Sobat biem, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan III 2020 terkontraksi sebesar -5,77% (yoy). Angka ini tercatat lebih rendah dibandingkan realisasi nasional yang capaiannya sebesar -5,32% (yoy).
Bahkan jika dibandingkan dengan provinsi lain, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten menjadi yang paling rendah se-regional Jawa.
“Kontraksi perekonomian di Banten di pengaruhi salah satunya oleh sektor transportasi. Yang mencatatkan kontraksi terdalam pada triwulan III 2020 sebesar -35,82% (yoy),” ujar Kepala Tim Advisor Ekonomi dan Keuangan KPw BI Banten, Purwanto, Sabtu (7/11/2020).
Selain sector tranposrtasi, ia juga mengatakan seluruh komponen utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pengeluaran Provinsi Banten juga mengalami kontraksi namun tidak sedalam triwulan sebelumnya.
“Net ekspor total menjadi komponen utama yang mengalami kontraksi terdalam sebesar -39,05% (yoy). Disisi lain komponen konsumsi RT masih menjadi yang terbesar dari sisi pengeluaran dengan pangsa sebesar 55,58% pada perekonomian Banten,” paparnya.
Namun demikian, berdasarkan survei konsumen Bank Indonesia, pada triwulan III terjadi perbaikan keyakinan konsumen yang ditandai dengan kenaikan IKK, IEK, dan IKE. Walaupun pada Oktober 2020 terjadi penurunan dibandingkan bulan September.
“Sejalan dengan Survei Konsumen jumlah omzet pedagang eceran mulai mencatatkan perbaikan pada triwulan III. Seluruh komponen komoditas membaik (bahan makanan, kendaraan, elektronik dan perlengkapan RT),” pungkasnya.(*/iy)