CILEGON, biem.co — Sobat biem, berbagai upaya dilakukan oleh banyak orang untuk tetap bisa bertahan dalam situasi pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan oleh seorang pemuda Cilegon bernama Kurniawan.
Kurniawan yang dulunya aktif di dunia kepariwisataan, di awal tahun 2020 ini ikut terkena dampak dari adanya Covid-19. Lesunya ekonomi dari sektor pariwisata membuat Kurniawan mengalihkan bisnisnya dari bidang pariwisata ke bidang peternakan agar bisa terus bertahan di masa sulit sekarang.
Pemuda yang tinggal di Lingkungan Tegal Cabe, Kelurahan Citangkil, Kota Cilegon ini, sejak Mei 2020 yang lalu mulai menjalani bisnis baru ikan hias jenis cupang. Dari bisnis yang sebelumnya merupakan hobi, Kurniawan mengaku bisa mendapatkan keuntungan hingga belasan juta rupiah.
Dengan memaksimalkan penggunaan teknologi komunikasi yang banyak tersedia saat ini, dirinya bahkan berhasil melakukan penjualan hingga Negeri Paman Sam.
“Awalnya, sih, cuma sekadar hobi. Kemudian di awal Mei kemarin, karena adanya pandemi yang bikin semua usaha menjadi lesu, akhirnya saya kepikiran buat usaha ikan cupang, karena wisata pada tutup sejak pandemi, akhirnya cobain bisnis ini,” kata Kurniawan, Minggu (8/11/2020).
Tak mau dibilang setengah hati, dirinya kini melabeli bisnisnya tersebut dengan nama Awan Betta Farm. Selain menjadi salah satu primadona di kalangan pecinta ikan hias, bisnis cupang ia pilih karena perawatannya mudah.
“Hanya rajin mengganti air atau pemberian pakan yang rutin. Paling murah saya jual Rp50 ribu, pernah juga jual satu ekor harganya Rp2 juta. Jadi, ya, lumayan ya, rata-rata satu bulan Rp5 juta, tapi pernah juga dapat keuntungan hingga Rp12 juta dalam sebulan,” jelasnya.
Hingga saat ini, dirinya mengaku sudah memiliki hampir 2.000 ekor ikan cupang dari berbagai jenis dan ukuran. Untuk itu dirinya berharap ada bantuan dari pemerintah, agar bisa lebih luas memasarkan ikan cupang yang ia budidayakan.
“Paling lewat Instagram. Kadang ikut kontes dan komunitas aja. Dua bulan lalu ngirim ke Puerto Rico, Amerika Serikat. Kalau untuk local, saya sering ngirim ke Bali. Butuh, sih, kalau bantuan pemerintah untuk pemasaran. Karena kan pecinta ikan hias banyak ya, jadi ingin lebih luas aja pemasarannya,” pungkasnya. (Arief)