PANDEGLANG, biem.co — Banyak masyarakat yang mengisi waktu luangnya dengan sebuah hobi. Namun, siapa yang menyangka bahwa hobi yang ditekuni ternyata bisa membuahkan rupiah.
Widi, wanita kelahiran Kampung Juhut Noval, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang mengaku sudah hampir tiga tahun ia menekuni usaha kulinernya itu. Dengan berbuah kedai berukuran 3×4 meter, ia jadikan sebagai salah satu sumber mata pencahariannya setiap hari.
Dari kedai itu ia menjual banyak berbagai varian makanan yang mengukuti khas dan tren anak muda zaman sekarang.
“Sudah hampir tiga tahun, sih, jualan makanan kedai ala kafe gitu. Di Kedai Han Han Culinary banyak menunya, dan sudah bisa dipesan secara online. Mulai dari telur gulung, banana nugget, dan roti kukus. Karan memang suka banget sama masak, itu udah jadi hobi,” kata Widi saat ditemui di kedainya, Jumat (6/11/2020).
Dari pantauan di lokasi, pembeli yang datang pun dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ia pun merasa senang karena hobi memasaknya itu dapat meraup penghasilan.
“Ya, alhamdulillah dari berbagai kalangan, dan ini juga bermula dari hobi memasak sih,” singkatnya.
Selama masa pandemi berlangsung pun tidak memabwa dampak terhadap usahanya, karena penghasilan yang didapat masih stabil seperti hari-hari biasanya. Sampai-sampai, ia kerap keteteran saat pelanggan yang datang ke kedainya itu membludak. Pasalnya, bukan saja pembeli yang datang secara langsung. Melainkan, lebih banyak yang memesan secara online melalui aplikasi.
“Tidak ada dampak sih meski pandemi juga. Kalau untuk penghasilan satu minggu bisa meraup keuntungan hampir Rp1 juta. Kalau satu bulan penuh biasanya tidak kurang di Rp2 juta, itu keuntungannya. Untuk pembeli, sih, hampir sama saja mau yang datang langsung atau order via online juga tapi kebanyakan order melalui aplikasi,” terangnya.
Ia mengaku, dalam memasak makanan yang ia jual itu tidak mengikuti kursus secara khusus, hanya belajar bersama keluarga saja. Tidak hanya itu, ia mengingatkan agar kaum muda yang seusia dengannya tidak perlu berpikir bagaimana mencari peluang pekerjaan. Melainkan, harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
“Ya mungkin, sekarang itu jangan berpikir bagaimana kita dapat kerja. Tapi, ubah semua itu dengan bagaimana caranya kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Kuncinya satu, yaitu tekun dan ikhlas dalam menjalani apa yang kita kerjakan,” pungkasnya. (sopian)