Kabar

Populasi Burung Merak Hijau di Pulau Handeuleum Bertambah Jadi 11 Ekor

PANDEGLANG, biem.coSobat biem, saat ini populasi burung merak hijau di Kawasan Konservasi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) terbilang cukup banyak. Namun, untuk di Pulau Handeuleum sendiri, secara keseluruhan hanya ada 8 ekor yang merupakan hasil pelepasliaran dari beberapa pihak.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi PPN Wilayah I Panaitan TNUK Pandeglang, Husen dalam acara pelepasliaran tiga ekor burung merak hijau yang dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Wilayah I Serang bersama Yayasan Alam Satwa Tatar Indonesia atau Animal Sanctuary Trust Indonesia (ASTI), Kamis (5/11/2020).

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada rekan-rekan dari BKSDA Jawa Barat dan ASTI yang sudah bersusah payah dengan membantu melestarikan dan merawat satwa yang dilindungi ini,” ucapnya di Pulau Handeleum, salah satu kawasan di Balai Konservasi TNUK.

Dengan dilepasliarkannya tiga ekor burung merak hijau, Husen menyebut kini populasinya bertambah menjadi 11 ekor.

“Pada 2016, dari ASTI sudah rilis dua ekor. Kemudian dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah merilis tujuh ekor. Ditambah yang sekarang, jadi totalnya ada 12. Hanya saja ada yang mati satu,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BKSDA Wilayah I Serang, Andre Ginson mengatakan, tujuan dari pelepasan burung yang memiliki nama latin Pavo muticus itu adalah untuk mengembalikan satwa langka yang dilindungi ke alam habitatnya.

“Untuk memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tahun 2020, hari ini BKSDA Jawa Barat dengan Balai TNUK dan ASTI melepasliarkan tiga ekor satwa burung merak hijau dengan perbandingan sex ratio dua ekor betina dan satu jantan,” terangnya. (Arief)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button