Puisi

Sajak-sajak Bagus Likurnianto

 

Mayapada

tangan yang sakti
menyentuh kematianmu
anyir di ruas belati
menyusup liang windu

kami duduk melingkar
sembahyang dupa di pasemuan
menyalami cerita yang hingar
tentang perseteruan

tenggelam kita
ke dalam suara
nyaring dunia
dicipta

Banjarnegara, 2020

 

Rahasia

bercak menghunjam wajahku
saat kumemandang padamu
pecah cahaya hablur
di kenangan alastu

telah kupagar seluruh tubuh
dengan kutukan
kau tak boleh tahu
segala yang kusimpan

di dalam diriku
di dalam mautku

Banjarnegara, 2020

 

 ‘Aji

tak ada mantra yang lebih mujarab
dari tembang srengenge sore
disindeni nawangsari
diugemi wangi melati

kau musti percaya bahwa pencipta
akan mengubah cinta
lewat legit puji kenduri sakti
dan mayang ini:

manjing lakumu, kekasih
di tiap hidup ini
langgeng lakumu, kekasih
di tiap mati ini

Banjarnegara, 2020

 

 

Amaya

pada kebasahan halaman rumahmu
hitunglah berapa butir air mataku yang pecah
lantaran kau tak berkenan memungut
satu persatu cuaca
sisa rintik waktu menyelinap di daun-daun
ditalang pada anyam sarang laba-laba
hatimu yang tak lagi mendung
telah percaya pada kepulangan cahaya
menuju muasal

nyala cinta yang setia
mengurupi waktu sujud
langit penuh rahasia
padahal riwayat nuzul
tiada mungkin tertunda
sebuah peristiwa

mantra dingin semakin sakti
mengabulkan bau basah hujan
sebab jalan menuju rumahmu
tiada tabah menghantarkan pulang
kau menaksir badai dan deras kematian
sebelum membasuh luka
pada genang bibir yang alpa
kau cium meski terlanjur lupa
pada hari paling papa

Purwokerto, 2019

 

Pelukis Wajah Langit
Ferdi Albahar –

telah kupaparkan wajah menghadap semesta
untuk kau lukiskan kesementaraan
kau guratkan catatan hidup
dari segala penjuru jari-jarimu

aku menatapmu seperti nyalangnya
sebatang pena memandang bentang lembaran kenyataan
sudah kau mengerti letak wajahku tanpa warna
merupa-rupa awan merubah diri mencari carik kilauan

apa yang kau lukiskan bersama rahasiamu
akan kucari tahu, tetapi periksalah kembali seluruh gambarmu
barangkali ada yang keliru di sebalik warna-warna kelabu
termasuk wajahku, wajahmu, wajah langit yang begitu membiru

Purwokerto, 2018


Bagus LikurniantoTentang Penulis: Bagus Likurnianto, lahir di Banjarnegara, 9 Januari 1999. Beralamatkan di Dukuh Taman Sari, Kelurahan Parakancanggah, RT 04/I Banjarnegara. Masih berstatus mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam di IAIN Purwokerto. Aktif berkegiatan di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) Purwokerto. Sedikit puisinya pernah dimuat Koran Tempo, Media Indonesia, Basabasi.co, dan lain-lain.

Editor: Esih Yuliasari

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ragam Tulisan Lainnya
Close
Back to top button