Kabar

Kasus Stunting di Kota Serang Naik Lagi

Penyebabnya Pandemi dan Pola Hidup Tidak Sehat

KOTA SERANG, biem.coSobat biem, angka kasus stunting di Kota Serang mengalami peningkatan, dari tahun ke tahunnya. Terlebih di masa sulit (pandemi), makin banyak balita yang kurang asupan gizi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, angka kasus stunting tercatat mulai dari 2018 sebanyak 5,4 persen atau sebanyak 2.543 anak, kemudian 2019 naik menjadi 5,8 persen atau sebanyak 2.566, terbaru tahun 2020 meningkat kembali menjadi 6,1 persen atau sekitar 2.800 anak.

“Kasusnya terus meningkat setiap tahun, itu angka terbaru,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Serang, Lenny Suryani kepada awak media usai rapat Koordinasi terpadu terkait stunting tingkat Kota Serang tahun 2020, yang dilaksanakan secara tertutup di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa (13/10/2020).

Adanya pandemi Covid-19, dikatakan Lenny juga menjadi faktor tingginya angka stunting di Kota Serang.

“Ya, pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap ekonomi, daya jual beli masyarakat jadi berkurang. Pada akhirnya berpengaruh terhadap kurangnya asupan gizi untuk anak,” ucapnya.

Selain pandemi, kebiasan pola hidup tidak sehat juga memengaruhi. Lingkungan yang tidak sehat, saranan air bersih yang tidak memadai, hingga sanitasi lingkungan yang buruk juga turut menjadi faktor naiknya angka stunting

“Masifnya pendataan oleh Posyandu disetiap kelurahan juga menjadi semakin banyaknya angka kasus stunting. Sebab yang awalnya tidak terdata, sekarang ini terdata. Jadi hasil angkanya tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Serang, Ikbal menjelaskan, tingginya angka stunting ditengarai adanya penambahan jumlah balita, serta aktifnya masyarakat yang terlibat untuk mengukur berat dan tinggi badan di Posyandu dan Puskesmas.

“Mereka ada pemantauan satu tahun dua kali yaitu Agustus dan Februari. Makanya ini tim pemantau gizi itu adalah kader,” katanya.

Sebagai langkah upaya penekanan angka stunting, dirinya bersama Dinkes terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar dapat memenuhi gizi nuah hatinya.

“Makanya dalam kegiatan ini seluruh komponen masyarakat kami undang. Kami harapkan juga mereka dapat berkontribusi untuk bagaimana bisa memberikan informasi kepada masayarakat soal penanganan masalah gizi, kemudian memastikan setiap bulan ditimbang berat dan tinggi badan,” pungkasnya.

Yuk lebih peduli lagi terhadap asupan gizi untuk si buah hati. Agar kasus stunting semakin menurun, dan anak tumbuh sehat. (iy)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button