biem.co – Sobat biem, Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD Jumat (2/10/2020) menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Pasalnya, menyebut bahwa penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta naik tinggi meskipun tak menggelar Pilkada 2020.
“Di DKI yang tidak ada pilkada justru angka infeksinya tinggi, selalu menjadi juara satu tertinggi penularannya,” kata Mahfud dalam konferensi pers virtual.
Mahfud kemudian membandingkan dengan daerah-daerah penyelenggara Pilkada 2020, yang dinilainya justru mengalami penurunan kasus.
Menurutnya, daerah penyelenggara pilkada yang masuk zona merah Covid-19 turun, dari 45 menjadi 29 daerah.
Sedangkan di daerah-daerah yang tak menggelar pilkada, zona merah naik dari 25 menjadi 33 daerah dalam satu minggu terakhir.
Sehingga Mahfud menyimpulkan bahwa kerawanan Covid-19 tak bergantung dari penyelenggaraaan Pilkada 2020.
Pernyataan tersebut sontak mendapat reaksi warganet di linimasa Twitter. Berikut biem.co rangkum berbagai reaksi tajam warganet atas pernyataan Mahfud MD tersebut, Jumat (3/10):
Dari statement Mahfud MD nampak pemerintah pusat menjadikan pemda DKI sebagai rival bukan mitra kerja. Entah apa tujuannya.
— Notaslimboy (@NOTASLIMBOY) October 2, 2020
@mohmahfudmd klo benar ini pernuataan anda, pernyataan ini sangat tendensius proff. Biasakan membandingkan apple to apple. Janga dibandingkan dg daerah lain yg jumlah test/harinya msh jauh dibawah Jakarta.
— Agus Sediono (@agussediono82) October 2, 2020
Pernyataan Bapak Menko ini bak 'Conditional Sentence'. Ditinjau dari maknanya sebagaimana redaksi aslinya, ini bentuk tipe 3. Seolah pak @mohmahfudmd ingin menyampaikan secara tersirat: dengan PILKADA, angka infeksi akan menurun. ~Cont. https://t.co/dStnTP82zP
— zulfikar syamsi (@fikardaeng) October 2, 2020
Pernyataan Pak Mahfud sangat2 tendensius. Secara tidak langsung beliau mengkonfirmasi bahwa Pilkada " tidak apa2 dilaksanakan, toh daerah yg tidak selenggarakan Pilkada, kasus Corona juga tinggi". Pernyataan ngawur dari asumsi yang ngawur. Tolong kembali ke akal sehat Pak Mahfud
— m_jenar3 (@Jenar3M) October 2, 2020