Kabar

IZI dan LAZ Harapan Dhuafa Kolaborasi Program Sosial di Tengah Wabah

LEBAK, biem.coSobat biem, antusiasme dan semangat para warga mualaf Baduy begitu terasa saat tim da’i yang ditugaskan oleh LAZ Harapan Dhuafa dan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) melakukan kunjungan Rabu-Kamis (23-24/09/2020), untuk bersilaturahmi dan melakukan evaluasi kegiatan program sosial dakwah di Kampung Ciwahayu, Desa Gununganten, Cimarga, Lebak.

Program bina mualaf Baduy adalah kegiatan sosial dakwah yang digagas dan disinergikan antara LAZ Harapan Dhuafa bersama IZI. Kunjungan tersebut juga sekaligus penyaluran bantuan sarana dakwah dan evaluasi peserta bina mualaf baduy. Beberapa sarana dakwah yang disalurkan, di antaranya perlengkapan salat, iqra, Al-Quran, mukena, karpet sajadah, lemari, rak untuk mushola dan keperluan sarana ibadah lainnya.

“Walaupun saat ini sedang pandemi, bukan berarti aktivitas sosial dakwah harus terhenti, terutama untuk memberikan pembinaan dan pemahaman wawasan Islam kepada saudara-saudara kita yang memang masih sangat membutuhkan pemahaman keIslaman, seperti para mualaf Baduy ini. Dan tentu saja sembari mengedukasi serta sosialisasi terkait Covid-19 dengan tetap memerhatikan dan menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat,” ujar Mamak Jamaksari, Manager Program dan Kerja Sama LAZ Harapan Dhuafa.

Menel (53), salah seorang warga yang menjadi mualaf binaan, mengungkapkan bahwa ia pertama kalinya bisa hafal surat Al-Fatihah dan surah pendek lainnya saat mulai mengikuti program pembinaan dakwah Islam dari IZI dan LAZ Harapan Dhuafa.

Baheula mah teu aya sakola belajar kawas kieu (pembinaan keislaman), mangka na geh loba nu teu nyaho na, najeun geus hebeul geh asup Islam, masih loba nu teu nyaho. Alhamdulillah saprak kiwari milu pengajian di Harfa sareng IZI (bina mualaf Baduy), kiwari mah bisa apal maca fatehah,” ungkap Menel.

“Dahulu tidak ada sekolah belajar seperti ini (pembinaan keislaman), makanya banyak yang tidak tahu, walau sudah lama masuk Islam, masih banyak yang tidak diketahui. Alhamdulillah semenjak ikut pengajian di Harfa dan IZI (bina mualaf Baduy), sekarang bisa hafal baca surah Al-Fatihah,” demikian jika diterjemahkan.

Sementara itu, Direktur Utama LAZ Harapan Dhuafa, Indah Prihanande mengatakan program bina mualaf Baduy ini sebenarnya sudah berjalan dari sebelum adanya Covid-19.

“Sebagai lembaga Amil Zakat, kami merasa memiliki kewajiban untuk bisa turut serta berkontribusi dalam kegiatan dakwah Islam, khususnya memfasilitasi pendidikan keislaman bagi para mualaf yang baru saja mengenal Islam,” ujar Indah.

Haji Jali (53), tokoh masyarakat penggerak program bina mualaf Baduy menceritakan dan menyampaikan rasa terima kasihnya terkait program bina mualaf Baduy.

“Mewakili masyarakat, khususnya warga Kampung Ciwahayu, kami mengucapkan banyak terima kasih. Karena dengan adanya program bina mualaf ini, kami jadi lebih paham lagi terhadap ajaran Islam, para warga walaupun sudah lama masuk Islam, tapi belum sepenuhnya paham. Alhamdulillah dengan adanya program ini (bina mualaf) yang dulunya belum bisa ngaji, belum tahu cara wudu yang benar, sekarang alhamdulillah udah pada bisa,” pungkasnya. (red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button