KABUPATEN PANDEGLANG, biem.co — Sobat biem, beberapa waktu terakhir, larangan penggunaan masker scuba banyak diperbincangkan. Sebab, lapisan masker terlalu tipis dan kemungkinan bisa ditembus oleh virus.
Sampai saat ini, di Kabupaten Pandeglang masih belum ada larangan terkait pemakaian masker jenis scuba tersebut. Sehingga, masih banyak ditemukan masyarakat yang menggunakannya. Di samping itu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang belum mengeluarkan kebijakan terkait penggunaan masker scuba. “Kalau untuk kebijakan belum ada, tapi kita imbau agar masyarakat memilih masker yang baik,” kata Ahmad Sulaeman, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Pandeglang, Selasa (22/09/2020).
Ia menjelaskan, sebenarnya bukan masker scuba yang dilarang ataupun modelnya, akan tetapi bahan scuba yang menjadi bahan perhatian, yang dianggap masih dapat ditembus oleh partikel-partikel kecil termasuk virus. “Disini memang masih banyak masker scuba yang di bawah standar, jadi kita harus ganti itu bahannya, atau harus kembangkan lagi model bahannya yang bisa menyaring partikel-partikel kecil seperti virus itu,” jelasnya.
Ia juga menuturkan, masyarakat yang menggunakan masker scuba memang lebih gaya, namun Ia mengimbau agar masyarakat dapat memilih masyarakat yang lebih baik dengan cara membuktikannya langsung atau melihat tutorial di media sosial. “Cara pembuktiannya itu dengan melakukan penipuan terhadap api saat menggunakan maskeran, kalau api mati berarti masker itu kurang baik,” tuturnya.
Meski demikian, Pemkab Pandeglang terus berupaya menekan angka penyebaran covid-19 dengan menggunakan masker. Salah satunya, dengan penegakan disiplin melalui Operasi Yustisi dan pembagian masker. “Diharapkan, dengan menggunakan masker, bisa mengurangi penyebaran covid-19,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga, Eni (35) mengatakan, dirinya belum tahu terakait himbauan untuk tidak menggunakan masker scuba. Ia mengaku bahwa alasnya menggunakan masker scuba karena bahannya yang tidak engap saat digunakan. “Saya baru tahu ini, saya setiap hari pakai masker jenis scuba ini karena bahannya enak tidak engap,” terangnya.
Di tempat berbeda, Ahmad Rifai, salah satu pedagang masker yang ada di Alun-alun Pandeglang mengatakan, Ia sudah mengetahui terkait himbau tidak di anjurkannya menggunakan masker scuba. Ia mengaku saat ini stok masker yang Ia jual 90 persen berbahan scuba, dan akan Ia ganti dengan masker kain saat stok masker scuba habis. “Saya sudah tahu, tapi mau gimana lagi kan stok masih banyak masa mau dibuang. Lagi pula di Pandeglang belum ada himbau juga kan,” pungkasnya.
Diketahui, hingga Selasa 22 September 2020, tercatat ada 91 pasien yang terkonfirmasi positif covid-19, 5 pasien meninggal dunia, 38 pasien sembuh dan 48 pasien masih dalam pantauan. (Sopian)