LEBAK, biem.co – Sobat biem, Forum Silaturahmi Mahasiswa Banten (FSMB) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor UP3 dan ULP PLN Banten Selatan, di Jalan RT Hardiwinangun, Kelurahan Muara Ciujung Barat, Rangkasbitung, Lebak, Senin (21/9/2020).
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan terkait dugaan adanya monopoli antara PT PLN (Persero) dengan salah satu perusahaan peternakan ayam broiler milik Ayep Benny yang berlokasi di Desa Parungsari, Sajira, Lebak.
Koordinator Aksi, Azis mengatakan, pihaknya merasa tidak puas akan hasil audensi dengan pihak PLN beberapa waktu yang lalu. Pasalnya menurut Azis, pertanyaan dari pihaknya tidak terjawab dengan tepat dan tanpa berdasarkan data. Sehingga, FSMB memilih untuk mengakhiri audensi.
“Kami menduga telah terjadi main mata antara pihak perusahaan ayam broiler dengan PT PLN UPJ Banten Selatan, terkait penerangan sementara dengan daya 105.000 selama 30 hari non-stop 24 jam per KWH 9.450 dengan tagihan bulanan sebesar Rp16.323.750. Menurut kami, itu sangat tidak sesuai dan tidak logis,” ujar Azis.
“Kami minta pihak PLN segera mengusut tuntas persoalan ini dan kami meminta untuk memutus jaringan listrik ke perusahaan ternak ayam tersebut, sementara selama proses izin ternaknya selesai dan juga keluar izinnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan Kantor UP3 PLN Banten Selatan, Helda Susanti mengatakan, jika aksi unjuk rasa yang dilakukan FSMB hanyalah soal kesalahan komunikasi. Ia menyebut, PLN Banten Selatan sudah menjalankan aturan sesuai ketentuan yang ada. Helda juga mengaku bingung terkait tuduhan pendemo soal tagihan yang disebut tidak sesuai, sementara tagihan itu sudah sesuai dengan sistem.
“Sepertinya kalau menurut saya ada miss saja, kalau menyatakan bahwasanya kita main mata, kayaknya kalau dari sisi kita, kita punya data. Dan waktu audiensi kita sudah sampaikan juga,” kata Helda.
Helda menjelaskan, perusahan ternak ayam tersebut mengajukan pemasangan aliran listrik pada September 2019, dan pihaknya sudah menyarankan kepada perusahaan peternakan ayam untuk memasang KWH baru.
“Tapi pihak perusahaan ternak ayam itu sedang tidak punya dana untuk pemasangan baru,” pungkasnya. (sandi/red)