Inspirasi

Tata Cara Salat Dhuha Lengkap Beserta Doanya

Boleh 2, 4 atau 8 rakaat.

biem.co- Sobat biem, salat sunah dhuha adalah salat sunah yang dilakukan pada waktu dhuha. Menurut kitab Riyadush Shalihin karya Imam Nawawi bab 206 tentang keutaman salat dhuha, waktu salat dhuha dimulai dari matahari terbit sampai matahari meninggi di atas kepala atau hari sudah mulai panas. Jika diperkirakan dengan waktu ialah 3 jam setelah terbit matahari yaitu sekitar jam 9. Karena di Indonesia matahari mulai nampak jam 6 pagi.

Sebagaimana Buya Yahya memaparkan dalam ceramahnya, yang disarikan dari kitab yang sama, salat dhuha disebut juga salat awwabin, atau salat yang dilakukan hamba yang rindu kepada Allah dan ingin selalu bertaubat.

Untuk rakaat salat dhuha, terdapat beberapa pendapat. Ada yang mengatakan paling banyak 8 rakaat ada juga yang paling banyak 12 rakaat.

Aisyah RA bercerita bahwa Rasulullah melakukan salat dhuha 4 rakaat. Dalam keterangan lain Ummu Hani putranya Abu thalib RA, beliau berkata: “Aku pergi ke tempat Rasulullah SAW di waktu Fathul Mekah. Saat aku kerumah Baginda Nabi SAW, Beliau sedang mandi. Setelah selesai mandi Rasul salat 8 rakaat. Dan itu ialah salat dhuha. Lalu, Imam Nawawi menyimpulkan bahwa rakaat salat dhuha paling sedikit 2 rakaat, sedang 4 rakaat,dan paling banyak 8 rakaat.

Tata cara salat dhuha

Berikut ini adalah lafal niat salat dhuha.

Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah SWT.”

Setelah itu dilanjutkan salat seperti biasa, dengan membaca surat Al-Fatihah, kemudian membaca surat Asy-Syams atau Al-Kafirun. Pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dilanjut dengan surat Adh-Dhuha atau Al-Ikhlas. Lalu, setiap 2 rakaat salam dilanjutkan dengan membaca surat semampunya.

Sehabis salat membaca doa salat dhuha, sebagai berikut:

Allahumma innad dhuhaa dhuha uka, wal bahaa bahaa-uka, wal jamaala jamaa-luka, wal quwwaata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ishmata ishmatuka. allahumma inkaana rizqi fis-samaa-i fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, wainkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana charooman fathohhirhu, wainkaana ba’iidan faqorribhu, bichaqqi dhuhaaika, wajaamalika, wabahaaika, waqudrotika, waquwwatika, waishmatika, aatini maa’ataita ‘ibaadakash-sholihiin. 

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-Mu, dan keindahan adalah keindahan-Mu, dan kebagusan adalah kebagusan-Mu, dan kemampuan adalah kemampuan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, serta perlindungan adalah perlindungan-Mu. ya allah apabila rizqiku berada di langit maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq dhuha-Mu, keindahan-Mu, kebagusan-Mu, kemampuan-Mu, kekuatan-Mu dan perlindungan-Mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada hamba-hambamu yang shaleh”. (rai)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button