biem.co – Sobat biem, pernahkah kamu mendengar istilah ‘happy hypoxia’? Tak seperti namanya yang tampak mengesankan rasa bahagia, happy hypoxia justru berbahaya. Istilah ini kerap dikaitkan dengan Covid-19 atau wabah virus corona yang sedang melanda dunia. Sehingga, kondisi ini perlu kamu waspadai, lho.
For Your Information, happy hypoxia adalah kondisi di mana berkurangnya jumlah oksigen di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala. Ia terjadi akibat peradangan pada jaringan paru-paru yang disebabkan infeksi virus corona.
Covid-19 sendiri dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti halnya demam, batuk, dan pilek. Namun pada kasus yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan sesak napas dan penurunan kesadaran akibat kekurangan oksigen.
Meski begitu, ada juga, lho, penderita Covid-19 yang tidak merasakan gejala apa pun. Sehingga, kamu perlu waspada karena bisa jadi sebenarnya jumlah oksigen di dalam tubuhmu mulai berkurang, walau tidak merasakan gejala apa-apa. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa happy hypoxia dapat meningkatkan risiko kematian pada penderita Covid-19.
Seperti yang pernah terjadi di Banyumas pada Agustus 2020 lalu. Tiga warganya dinyatakan meninggal akibat terpapar virus corona. Ketiganya tidak memiliki gejala pada umumnya, seperti demam tinggi, batuk, flu, atau lainnya. Namun, ketiganya ternyata terjangkit virus corona dengan gejala happy hypoxia. Di mana, kadar oksigen yang ada di dalam tubuh berkurang hingga 90 persen.
Duh, mengerikan, bukan? Yuk, tetap waspada. Terutama bagi kamu yang sudah terpapar virus corona. Terus jaga kesehatan, ya. (hh)