Kabar

Bukan Sekadar Fenomena, Ternyata ‘Hari Tanpa Bayangan’ Adalah Pertanda

biem.co – Sobat biem pasti tahu dengan fenomena ‘hari tanpa bayangan’ kan? Yap, sebuah fenomena yang terjadi saat di mana sinar Matahari tidak menimbulkan bayangan pada benda-benda di waktu tertentu pada siang hari. Pada saat itu, Matahari tepat berada di zenith atau titik di angkasa yang berada persis di atas pengamat. Sehingga cahaya matahari benar-benar berada di posisi vertikal pada obyek sehingga bayangan pun menghilang.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Anatriksa Nasional (Lapan), pada bulan September hingga Oktober, fenomena ‘hari tanpa bayangan’ ini dapat dijumpai secara bergiliran di beberapa kota di Indonesia. Lantas apakah fenomena ‘hari tanpa bayangan’ yang akan terjadi tersebut merupakan yang pertama? Tentu bukan ya, sobat biem. Karena sebenarnya ‘hari tanpa bayangan’ ini merupakan fenomena yang terjadi tiap tahun, di mana dalam satu tahun terjadi dua kali.

Fakta lain mengungkapkan, selain sebagai fenomena yang menarik, ‘hari tanpa bayangan’ merupakan pertanda akan terjadinya pergantian musim. Hal tersebut dijelaskan oleh Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan, Rhorom Priyatikanto. “Hari tanpa bayangan mulai terjadi (menandakan) terjadi perubahan musim di wilayah Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Lapan, Jasyanto menjelaskan, peristiwa ini terjadi karena Bumi beredar mengitari Matahari pada jarak 150 juta kilometer dengan periode sekitar 365 hari. Garis edar Bumi berbentuk agak lonjong sehingga Bumi kadang bergerak lebih cepat dan kadang bergerak lebih lambat. Bidang edar Bumi disebut sebagai bidang ekliptika.

Bidang tersebut miring sebesar 23,4 derajat terhadap bidang ekuator Bumi. Karenanya, Matahari tampak berada di atas belahan Bumi utara selama sekitar setengah tahun dan berada di atas belahan Bumi selatan setengah tahun sisanya. “Perubahan posisi tampak Matahari menyebabkan perubahan musim di Bumi, misalnya empat musim di daerah subtropis dan juga musim kering-basah di wilayah Indonesia,” tuturnya.

Kendati demikian, Jasyanto menambahkan, bukan berarti setelah terjadi ‘hari tanpa bayangan’, musim langsung berganti. “Bukan langsung berganti melainkan hanya sebagai patokan. Ada faktor lain misalnya perubahan iklim global yang dapat mempengaruhi pola musim hujan yang akan terjadi di Indonesia,” tandasnya.

Wah, menarik ya sobat biem. Jika kalian ingin merasakan sekaligus membuktikan ‘hari tanpa bayangan’, silakan cek tempat dan jadwal fenomena tersebut akan terjadi, di sini.

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button