KOTA SERANG, biem.co — Sobat biem, ada banyak cara untuk merepresentasikan berbagai pengalaman dalam mengenyam pendidikan di sekolah, termasuk memahami perjuangan seorang guru. Salah satunya dengan lagu. Seperti yang dilakukan Ikhfal Wahyudin, salah seorang guru di SD Islam Khalifah, Kota Serang. Ia menciptakan lagu berjudul Kisah Kita yang dipersembahkan untuk para guru di seluruh dunia.
“Inspirasi menulis sendiri memang dari pengalaman selama ngajar di tempat yang sekarang. Melihat anak-anak, guru, perjuangan, dan lucunya mereka,” kata Ikhfal Wahyudin kepada biem.co, Minggu (3/8/2020).
Diungkapkan Ikhfal, lagu Kisah Kita menceritakan tentang sosok perjuangan guru, serta bagaimana kepedulian mereka terhadap murid. Selain itu, ada banyak ungkapan kasih yang juga tertuang dari murid terhadap sosok pahlawan tanpa tanda jasa tersebut. Dalam lagu ini, Ikhwal mengolaborasikan bakat menyanyi para muridnya, lho. Mereka adalah Abel, Faza, Naila, dan Ghany.
“Keempat anak ini punya karakter yang beda, jadi pas buat bawain Kisah Kita ini. Sekaligus mengasah minat dan bakat anak juga,” ujarnya.
Sebelumnya, pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Gema Seni Budaya Islam Campus (Gesbica) UIN SMH Banten ini juga telah melahirkan karya lagu anak berjudul Teman Sejati. Menurutnya, menulis lagu anak-anak telah menjadi passion dirinya saat ini. Selain menulis lirik lagu, ia juga berperan sebagai sutradara dalam pembuatan setiap video klip. Seperti halnya di lagu Kisah Kita. Meski diakui, pandemi mengubah konsep cerita yang telah direncanakan sebelumnya.
“Karena sebenarnya, kan, rencananya syuting tuh sebelum corona ada dengan melibatkan lebih banyak anak. Tapi, karena awal Maret sudah mulai corona, kita akhirnya menunda sekitar empat bulanan. Sekarang dengan konsep baru yang menyesuaikan dengan kondisi pandemi,” tukasnya.

“(Kendala) pasti ada. Belum lagi kalau ada anak-anak yang moody, lagi cemberut. Kita harus benar-benar sabar, sih. Harus ngikutin apa yang mereka mau, biar prosesnya berjalan dengan baik. Tapi, karena merekanya semangat, kitanya juga bisa ngajak mereka, alhamdulillah jadi,” sambung Ikhfal.
Ikhfal berharap, lagu tersebut bisa diterima oleh semua kalangan, serta menjadi penyemangat dalam memberikan dan menerima setiap pembelajaran.
“Tetap semangat terus. Kita harus benar-benar mengerti apa yang anak-anak inginkan, enggak boleh egois, kita harus bisa mendengarkan. Jangan semata-mata karena kita guru, anak-anak harus patuh dengan kita. Tapi kita juga harus masuk ke dalam dunia mereka. Untuk anak-anak, mulai paham perjuangan guru kayak gimana,” pungkasnya. (hh)