Menang Tandang
dan kita pun pulang dengan langkah yang gembira
perjamuan makan malam menunggu untuk berpesta
meja-meja dipenuhi gelak tawa
lihatlah! kaki-kaki yang setia menjauh dari luka
datang berdampingan bersama bendera-bendera
dan syal yang dibentangkan
wajah-wajah yang mengagumkan
penuh nyanyian. Suara-suara berkerumun
dan semakin membesar
lihatlah! jalan-jalan kota menerima dengan suka cita
dan kita pun pulang dengan langkah yang gembira
lalu mereka sekali lagi menunggu kita
mengangkat sebuah cerita
Serang
Musim Baru Selesai
Musim baru selesai. Setelah kenyataan-kenyataan panjang
dan berbagai cedera yang turut menentukan keberadaan kita
“cedera menjadi satu-satunya yang tidak dapat kita rencanakan”
Musim baru selesai. Masih ada senyum yang dapat kita berikan
kesalahan-kesalahan tentu ada dan tak semestinya diabaikan
“mengabaikan kesalahan adalah luka yang sebenarnya”
Musim baru selesai. Dan kita diberi kesempatan untuk berbahagia
dari target yang ditentukan. Dari perjuangan yang menentukan
“dari setiap pekan dan semua yang terjadi, kita lampaui dengan hati”
Musim baru selesai. Kita telah dapatkan apa yang kita pikirkan
sesuatu yang ada di dalam diri
“menjadi langkah awal menuju hal yang lebih besar dan berarti”
Serang
Perjalanan
Yang pergi hanya kembali. Yang berjalan hanya pulang
Orang-orang berdiam di dalam tenda. Lambang-lambang
Lampu-lampu bermahkota. Letupan bayang-bayang
Aku cuma ingin melangkah ke dalam diri
Sunyi yang setia ini
Waktu berbelok menuju kosong yang dinanti
Selangor
Irwan Sofwan. Lahir dan tinggal di Serang – Banten. Pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP PGRI 2 Kota Serang. Aktif berkegiatan di Kubah Budaya (Komunitas untuk Perubahan Budaya). Artist resident Rimbun Dahan – Malaysia.