Kabar

Penjualan Hewan Kurban di Banten Diprediksi Menurun

KOTA SERANG, biem.co – Sobat biem, Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten memproyeksikan jumlah penjualan hewan kurban pada momen Idul Adha tahun ini bakal mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut salah satunya disebabkan oleh faktor pandemi Covid-19.

Kepala Distan Provinsi Banten, Agus M Tauchid, mengatakan tahun 2019 kemarin, jumlah penjualan hewan kurban mencapai 62.153 ekor. Namun untuk tahun ini, diprediksi hanya sebanyak 59.046 ekor. Dalam rinciannya, untuk penjualan hewan kurban jenis sapi tahun 2019 mencapai 13.287 ekor, tapi tahun ini diperkirakan hanya mencapai 12.623 ekor.

Adapun untuk kerbau, penjualan pada tahun 2019 mencapai 1.018 ekor, tahun 2020 diperkirakan hanya 967 ekor. Sama halnya dengan kambing yang pada tahun sebelumnya mencapai 30.686 ekor, tapi tahun ini penjualannya diprediksi hanya 29.152 ekor. Sementara penjualan domba, dari yang tadinya 17.162 ekor, kini diprediksi hanya 16.304 ekor yang terjual.

Menurut Agus, penurunan penjualan ini lebih banyak disebabkan turunnya daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19.

“Terjadi penurunan terkait daya beli. Tapi kami menilai ada penyesuaian, yang biasanya (kurban) sapi atau kerbau, mungkin beralih ke kambing atau domba,” ujar Agus, Jumat (10/7/2020).

Menyoal ketersediaan hewan kurban di Banten, ia memaparkan, kebutuhan sapi mencapai 12.636 ekor, tapi yang tersedia baru 8.017 ekor. Untuk hewan kerbau dari kebutuhan 9.653 ekor, yang sudah tersedia sebanyak 4.959 ekor. Adapun kambing dari kebutuhan 29.152 ekor, yang tersedia 29.003 ekor. Lalu, untuk domba sendiri dari kebutuhan 16.304 ekor, kini baru tersedia 16.186 ekor.

“Lagi-lagi yang surplus hanya ada di kerbau. Tetapi untuk sapi, neracanya masih defisit. Tapi khusus kambing dan domba, kalau saya potretkan, ternyata angka defisit setiap Idul Adha terus mengalami penurunan. Ini menandakan bahwa peternak kambing dan domba di Provinsi Banten ada tren yang positif, ketersediaannya terus meningkat,” terangnya. (hh)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button