LEBAK, biem.co – Sobat biem, setelah melakukan rapid test drive thru di wilayah di Banten. Kali ini Dinas Kesehatan, Provinsi Banten menggelar rapid test di Kabupaten lebak, tepatnya di Alun-alun depan Masjid Agung Al-A’raaf Rangkasbitung, Rabu (1/7/2020).
Diketahui rapid test sebagai skrining awal Covid-19 secara drive thru ini akan dilakukan selama 5 hari ke depan. Dan melibatkan petugas gabungan Dinkes, Satpol PP, TNI dan Polri.
Berdasarkan pantauan redaksi biem, dalam proses drive thru, petugas telah merekayasa lalu lintas agar proses kegiatan berjalan lancar.
“Targetnya 1000 orang per hari, semoga ini bisa tercapai sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, Pesertanya ada yang mendaftarkan dulu juga secara langsung dengan menunjukan Kartu Identitas,” kata Kepala Dinkes Lebak, Triatno Supiono.
Nah mengenai hasil dari rapid test, akan diberitahukan melalui pesan singkat atau WhatsApp masing-masing yang di-rapid.
“Nanti disampaikan melalui WhatsApp, tentunya diberikan edukasi terlebih dahulu apa itu reaktif dan non reaktif, kemudian untuk memastikanny ya harus dilakukan tes swab,” terang Triyatno.
Mengenai kegiatan tersebut, banyak respons beragam dari warga Kabupaten Lebak. Ada yang mengapresiasi kegiatan tersebut bahkan ada yang menolaknya. Seperti halnya Suherni warga Rangkasbitung, ia menilai kegiatan tersebut bisa mengetahui dirinya reaktif atau non reaktif, meskipun tak pernah memilki riwayat perjalanan ke zona merah atau bersentuhan dengan yang positif.
“Kegiatan ini Bagus yah, karena kita bisa tahu apakah positif Covid-19 atau tidak, saya hanya menunjukan KTP saja,” singkatnya.
Sementara Saepul, warga Cibadak, menolak dilakukan rapid test dengan alasan takut.
“Yah takut aja mas, takut reaktif nanti diisolasi. Dan saya juga tidak merasa berpergian ke mana-mana,” pungkasnya. (EMR)
