LEBAK, biem.co — Sobat biem, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Lebak, Ratu Mintarsih, menyayangkan aksi biadab UD yang mencabuli anak tirinya, DL, pada Jumat (26/6/2020) lalu di Kampung Lebak Masigit, Desa Leuwidamar, Kecamatan Leuwidamar, Lebak. Ia menilai, aksi pelecehan seksual yang dilakukan UD sejak 3 tahun lalu itu, sangat merusak dan merenggut kejiwaan anak. Bahkan, menambah deretan kasus pada tahun 2020.
“Kemarin saat di BAP, pelaku dan korban mengakui pelecehan itu dilakukan sejak korban duduk di kelas 2 SD, itu kan sangat sangat biadab banget dan sangat sangat disayangkan,” katanya kepada biem.co, Senin (29/6/2020).
Untuk memulihkan psikologis sang anak, pihaknya mengaku akan terus melakukan pendampingan kepada korban dan keluarganya selama proses hukum. Mintarsih juga akan menurunkan tim untuk melakuan trauma healing kepada anak jika proses hukum selesai.
“Iya, tentu kami akan terus mendampingi korban dan keluarganya sampai psikologis anak normal,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau kepada teman-teman, tetangga dan masyarakat sekitar supaya menerima dan memberikan semangat kepada korban, bukan malah menjauhinya.
Nah, untuk Sobat biem ketahui, kasus pelecehan seksual kepada perempuan dan anak di Lebak cukup tinggi. Minarsih melaporkan ada 50 kasus di tahun 2019, sedangkan sampai bulan Juni tahun 2020 ini juga sudah mencapai 25 kasus. Masalah ini menjadi perhatian serius juga, nih, untuk kita semua Sobat biem. Semoga tidak ada lagi kasus-kasus serupa yang terjadi di sekitar kita. (emr/red)
