Kabar

Bawaslu Cilegon Panggil Anggota PPK yang Terlibat di Acara Bapaslon

CILEGON, biem.coSobat biem, apa jadinya kalau anggota panitia penyelenggara, ikut serta jadi bagian tim pendukung salah satu bakal pasangan calon (bapaslon) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)? Seperti yang terjadi di Kota Cilegon, nih. Seorang oknum anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dipanggil oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cilegon, karena diduga terlibat dalam acara salah satu bapaslon yang akan maju dalam kontestasi Pilkada.

Resha yang diketahui merupakan anggota PPK Kecamatan Pulomerak, tertangkap kamera tengah berada di salah satu acara bapaslon Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta (Helldy-Sanuji). Saat dikonfirmasi melalui panggilan seluler, Ketua Bawaslu Cilegon Siswandi membenarkan hal tersebut.

“Sudah dipanggil tadi pagi jam 9,” katanya, Senin (29/6/2020).

Saat ini, pihaknya tengah melakukan penelusuran dan pemeriksaan kepada yang bersangkutan dan para saksi. Setelah penelusuran selesai, pihaknya akan memplenokan dan merekomendasikan kepada KPU.

“Kita punya waktu 3 hari, tapi apabila diperlukan tambahan waktu untuk penelusuran, kita bisa tambahkan 2 hari lagi,” tambahnya.

Atas adanya kejadian tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh penyelenggara pemilu di Kota Cilegon agar dapat menjalankan tugasnya secara maksimal, dengan menjaga integritas masing-masing. Siswandi menegaskan, kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara bukan hanya pada hasil saja, akan tetapi proses yang dilakukan oleh penyelenggara, juga menjadi acuan bagi masyarakat.

“Kita berharap agar nanti hasilnya berintegritas dan berkualitas,” ujarnya.

Sementara itu, anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam) Kecamatan Pulomerak, Eneng Nurbaeti membenarkan bahwa yang bersangkutan merupakan salah satu anggota PPK Pulomerak.

“Iya benar, dia Anggota PPK Pulomerak,” katanya.

Eneng mengatakan, pihak Panwascam sebelumnya telah mengingatkan kepada seluruh PPK maupun PPS di Kecamatan Pulomerak untuk bersikap netral selama menjadi penyelenggara pemilu.

“Bahkan di Facebook saja kita larang mereka untuk like status calon,” tandasnya. (Arief)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button