KOTA SERANG, biem.co – Sobat biem, akibat terhasut berita hoaks yang beredar, sejumlah Warga Ciloang, kelurahan Sumurpecung kabur dari rumah karena takut dirapid test.
“Ya katanya kalau dirapid tes mulut dan hidung dimasukin alat terus ditusuk-tusuk. Jadinya warganya pada ngeri ketakutan dengernya, jadi pada kabur. Maklum lah wong kita mah kan orang kampung,” ujar salah seorang bapak yang enggan disebutkan namanya, ditemui di Ciloang, tadi pagi.
Berdasar pantauan di lapangan pagi sekitar pukul 08.00 WIB, memang kondisi di lokasi tersebut sepi dari aktivitas, bahkan warung juga tutup. Baru kemudian sekitar pukul 08.30 WIB, dua petugas dari Puskesmas Serang melakukan imbauan secara door to door mengajak warga untuk di tes.
“Jangan dengar kata orang rapid test itu begini begitu. Rapid Test itu cuman diambil sampel darahnya aja, bu,” ujar Erni salah seorang petugas medis dari Puskesmas Serang, saat melakukan penyuluhan kepada masyarakat, Kamis (25/06/2020).
Menurut Erni, pihaknya jauh sebelum pelaksanaan telah menginformasikan melalui RT, RW, dan kelurahan setempat. “Udah jauh-jauh hari. Ini juga harusnya Minggu kemarin,” katanya.
Setelah diberikan edukasi dan pengumuman ulang melalui pengeras suara, satu persatu masyarakat mulai berdatangan ke lokasi rapid test.
Senada juga diucapkan oleh Sekretaris Kelurahan Sumurpecung, Tuti Sumiati yang berada di lokasi rapid test. Ia awalnya keheranan kenapa warga ketakutan saat akan dirapid test. Usut-usut punya usut ternyata warga terhasut berita hoaks.
“Kami bersama puskesmas menyediakan 100 alat. Tapi pada pagi hari tidak warga yang datang. Nah setelah dilakukann war-war (imbauan) ke rumah-rumah warga, barulah mau untuk diambil sampel darahnya. Dan Alhamdulillah dari 100 alat yang disediakan habis 95 alat,” pungkasnya. (iy)