KOTA SERANG, biem.co – Sobat biem, menanggapi pemberitaan nenek Tarsem, Wali Kota Serang, Syafrudin telah memerintahkan Kelurahan Banten untuk menelusuri mengapa nenek 86 tahun yang tinggal di rumah reyot tidak terdaftar dalam program bantuan pemerintah.
“Tadi langsung memanggil Lurah Banten untuk meminta kejelasan,” ujarnya kepada wartawan, di lobby Kantor Setda Kota Serang, Kamis (18/06/2020).
Orang nomor satu di Kota Serang itu menjelaskan, bahwasannya ia tidak begitu banyak mengetahui kenapa bisa nenek Tarsem terlewat dari bantuan, dan bukan karena lalainya administrasi program kerja di kelurahan. “Saya juga kurang jelas yang menjadi pertimbangan. Mengapa itu nenek Tarsem tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti program keluarga harapan (PKH). Makanya tadi minta ke lurahnya untuk menelusuri,” jelasnya.
Tetapi ia melanjutkan, untuk bantuan perbaikan rumah reyotnya, Pemkot Serang tidak bisa membantu.
“Insya Allah dalam waktu dekat ini sudah ada hasilnya (penelusuran). Kalau untuk bedah rumah tidak bisa, karena rumahnya itu berdiri di tanah negara, dan memang sebenarnya tidak boleh mendirikan bangunan di tanah negara. Tapi untuk sekedar membantu perbaikan paling dengan swadaya,” katanya.
Asda I pada Setda Kota Serang, Anton Gunawan, menegaskan bahwa seharusnya apabila memang ada pergantian pada suatu kelurahan, lurah selanjutnya harus mencari tahu tugas yang belum sempat diselesaikan oleh lurah terdahulu.
“Yah harusnya begitu menjabat, apa-apa yang belum selesai itu segera diselesaikan. Kalau memang ada beberapa tugas yang belum diselesaikan, maka selesaikan oleh pejabat lurah yang baru. Selama itu memang selaras dengan program kerja saat ini,” ungkapnya.
Sementara saat mencoba menghubungi Lurah Banten, Iip Hizbullah, melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp, tidak kunjung ada respons.
Semoga cepat ada solusi dari pemerintah untuk membantu keberlangsungan hidup nenek Tarsem. (iy)
