Kabar

Akselerasi Pengembangan Kampung Melalui Beasiswa, Cendekiawan Kampung Jalin Sinergi dengan Unsera

KOTA SERANG, biem.co — Selama ini banyak pihak mensinyalir bahwa kebijakan program beasiswa acapkali tidak tepat sasaran. Kasusnya memang tidak banyak, seperti tidak tersalurkan secara baik kepada penerima yang tergolong layak, atau penerima beasiswa terhenti di tengah jalan lantaran ketiadaan perhatian selama menjalani program perkuliahan.

Untuk itu, Cendekiawan Kampung mengajak Fikri Habibi yang merupakan Dosen dan Penanggung Jawab Beasiswa Universitas Serang Raya (Unsera) untuk diskusi daring lewat aplikasi Google Meet, Minggu (11/05/2020).

Diskusi yang dipandu Annisa Firdausy, Mahasiswa Untirta sekaligus sukarelawan Cendekiawan Kampung dengan tema ‘Beasiswa dan Keberpihakan Unsera pada Genius Kampung’ ini berlangsung dari pukul 20.00 WIB sampai 22.00 WIB dan diikuti oleh relawan Cendekiawan Kampung.

Agar Tak Lagi Tepat Sasaran

Fikri dalam uraiannya menyampaikan bahwasanya program beasiswa yang tidak tepat sasaran merupakan pekerjaan rumah yang masih tersisa.

“Unsera mengakui bahwa beasiswa yang tidak tepat sasaran lebih pada komitmen penerima. Beberapa kasus ada yang kuliah dengan beasiswa di Unsera namun di tengah jalan berhenti, dengan berbagai alasan,” katanya.

Sebagai organisasi yang setahun terakhir sudah bekerja dan memfasilitasi 21 genius kampung untuk kuliah melalui skema beasiswa dengan berbagai mitra, Fikri mengapresiasi Cendekiawan Kampung. Dengan visi utama pengembangan kawasan perkampungan melalui akselerasi manajemen talenta, menurutnya yang dilakukan CK tentu mengoptimalkan serapan beasiswa.

“Unsera bersyukur ada lembaga seperti Cendekiawan Kampung, karena visinya membantu kampus menyelesaikan pekerjaan rumah itu,” ucap Fikri.

Ia juga menambahkan, jika Cendekiawan Kampung merekomendasikan anak-anak kampung untuk kuliah di Unsera, maka pihaknya menyambut dengan senang hati karena percaya dengan konsentrasi Cendekiawan Kampung yang mencari bakat-bakat dari kampung yang juga memenuhi kriteria penerima beasiswa.

Atih Ardiansyah, Pendiri Cendekiawan Kampung mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik ikhtiar Unsera agar beasiswa menjadi tepat sasaran.

“CK senang bisa ngobrol sedekat ini dengan Unsera, apalagi yang orientasinya berikhtiar agar beasiswa sesuai dengan peruntukannya dalam konteks Indonesia,” tuturnya.

Tidak Berhenti di Penyaluran Beasiswa

Atih juga berharap agar Unsera tidak berhenti pada upaya penyaluran beasiswa secara tepat. Unsera, juga kampus-kampus lain di Indonesia, diharapkan lebih menekankan perhatian pada pengembangan kawasan perkampungan asal penerima beasiswa.

“CK tidak ingin berhenti hanya menghubungkan kampus sebagai pemberi beasiswa dengan penerima yang tepat, tapi juga menawarkan kerja sama dalam spektrum manfaat yang lebih luas, yakni pengembangan kawasan perkampungan asal genius kampung (penerima beasiswa) melalui berbagai skema seperti pengabdian masyarakat, KKM, penelitian, dan lain-lain yang bermuara pada sinergi kampus dan kampung,” harapnya.

Terkait konsep pengembangan kawasan perkampungan, Fikri Habibi menerima dengan sangat terbuka ajakan kolaborasi dari Cendekiawan Kampung.

“Pengembangan kawasan bisa dilakukan lewat skema KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa). Karena mahasiswa Unsera diterjunkan ke kampung-kampung dalam kegiatan KKM. Adapun terkait penelitian perlu didetailkan program-programnya agar terukur dan berkesinambungan, dan terutama dikomunikasikan dengan LPPM dan Rektorat Unsera,” ujar Fikri.

Diskusi virtual tersebut turut dihadiri oleh Kepala Biro Kemahasiswaan Unsera, Abdul Fatah. Ia menyampaikan dua harapan, pertama agar pandemi Covid-19 segera mereda dan bisa melanjutkan diskusi dalam jaringan ke dalam pertemuan tatap muka. (Faiz Romzy)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button