biem.co – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejak bulan Januari Hingga Mei 2020, Indonesia sering mengalami bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.
“Kejadian bencana masih didominasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Data BNPB per hari ini, Jumat (8/5/2020), menyebutkan, 172 orang meninggal akibat bencana yang terjadi,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/5/2020).
Adapun bencana yang paling dominan, lanjut Raditya yaitu banjir dengan jumlah 457 kasus, puting beliung 359 kasus, tanah longsor 275 kasus, dan gelombang pasang atau abrasi 2 kasus.
Di samping itu, kategori bencana hidrometeorologi lain yang jumlahnya tinggi, yaitu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 119 kasus. Total kejadian bencana berjumlah 1.221 kasus.
Selain bencana tersebut, BNPB mencatat juga bencana lain seperti letusan gunung api 3 kasus dan gempa bumi 5 kasus.
Raditya mengungkapkan, bencana-bencana tersebut mengakibatkan dampak korban jiwa dan berbagai kerusakan. Korban luka-luka tercatat sebanyak 235 orang dan mengungsi 1,97 juta orang.
“Adapun kerusakan berupa rumah mencapai 17.105 unit, sedangkan infrastruktur lainnya yang rusak seperti fasilitas pendidikan 327 unit, fasilitas peribadatan 394 unit, fasilitas kesehatan 32 unit, fasilitas perkantoran 58 unit, dan jembatan 172 unit,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ia menuturkan, bencana banjir merupakan kejadian yang paling banyak memakan korban jiwa diikuti bencana tanah longsor.
“Bencana banjir merupakan kejadian yang paling banyak memakan korban meninggal dunia dengan jumlah 120 orang. Sedangkan, tanah longsor mengakibatkan 46 orang meninggal dunia. Adapun puting beliung mengakibatkan lima orang meninggal dunia,” pungkasnya. (Eys)