PANDEGLANG, biem.co – Viral di media sosial, video pengangkutan jenazah menggunakan mobil bak terbuka di sebuah puskesmas yang berada di Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.
Video yang berdurasi 2 menit 27 detik tersebut merupakan pengangkutan salah seorang jenazah almarhum Edi (39), warga Kampung Listrik, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, yang tidak mendapatkan pinjaman mobil ambulans oleh Puskesmas Labuan, dengan alasan ambulan yang ada sedang disterilkan oleh cairan disinfektan.
Kejadian tersebut berawal, saat pasien yang dibawa oleh keluarga datang pada pukul 20.18 malam dengan keluhan sesak nafas, nyeri ulu hati, dan keringat dingin. Namun tidak ada riwayat perjalanan dari luar kota, melihat kondisi dan keadaan pasien disarankan untuk di rujuk ke RSUD Berkah Pandeglang oleh pihak Puskesmas Labuan.
Tetapi pihak keluarga menunda dengan alasan menunggu istrinya dan akan membuat SKTM terlebih dahulu. Pada pukul 23.00 WIB pasien meninggal dunia, kemudian disampaikan kepada pihak keluarga bahwa mobil Ambulans Puskesmas Labuan sedang di lakukan sterilisasi, karena sudah dipakai untuk merujuk ODP suspect Covid-19 dan keluarga sudah memahami serta menerima kondisi yang ada pada.
Salah satu kerabat Almarhum, Tatang Konbes mengatakan, tidak diizinkannya mengantarkan jenazah almarhum menggunakan ambulans, dengan alasan Ambulans milik PKM Labuan sedang dalam proses sterilisasi.
“Kami tidak diizinkan mengantarkan almarhum menggunakan mobil Ambulans milik PKM Labuan, dengan alasan dalam proses sterilisasi, karena tadi siang mobil tersebut bekas digunakan untuk mengantarkan terduga pasien ODP, sekalipun di PKM Labuan ada dua mobil Ambulans,” kata Tatang, Rabu (22/04/2020).
Ia menyampaikan bahwa almarhum Edi meninggal karena mengidap penyakit lambung, namun dirinya merasa sangat miris jika Jenazah Almarhum harus dibawa menggunakan mobil bak terbuka kerumah kediamannya.
“Saya hanya merasa sangat miris, almarhum harus diantarkan pakai mobil bak terbuka ke rumahnya,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT Puskesmas Labuan, Angga Iskandar Winata mengatakan, untuk permasalahan warga yang meninggal dibawa pick up, dirinya mengklaim sudah dilakukan musyawarah dengan pihak keluarga almarhum, bahkan dirinya memberikan santunan kepada pihak almarhum.
“Setelah dilakukan Musyawarah dengan ditengahi oleh anggota Polri akhirnya alternatif atau solusi bersama, jenazah dibawa menggunakan mobil dari pihak keluarga, kalau untuk kompensasi tidak ada, tapi kita hanya memberikan santunan saja, alhamdulilah sudah selesai,” pungkasnya.
Menanggapi kejadian di Puskesmas Labuan pada 20 April 2020 lalu Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Raden Dewi Setiani menyebutkan bahwa ada mis komunikasi, maka dari itu Dinas Kesehatan meminta maaf atas kejadian tersebut kepada pihak keluarga almarhum dan masyarakat Kabupaten Pandeglang.
Ia juga menjelaskan, bahwa petugas kesehatan saat ini sedang disibukkan dengan pelayanan Covid-19. Dan beberapa SOP sering berubah sehingga membingungkan petugas kesehatan Puskesmas yang merupakan lini terdepan.
“Mohon maaf lahir bathin kepada keluarga dan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pandeglang khususnya di Kecamatan Labuan. Kejadian yang terjadi di Puskesmas Labuan ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami sehingga kami bisa memperbaiki pelayanan kesehatan kedepannya dan kami akan selalu berusaha semoga kejadian ini tidak terulang lagi di masa yg akan datang,” pungkasnya. (sopian)