KABUPATEN PANDEGLANG, biem.co — Lima warga negara asing (WNA) asal Bangladesh, yang dua diantaranya positif rapid test, dievakuasi ke Jakarta oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pandeglang, Kamis (16/04/2020).
Diketahui, 5 WNA tersebut masuk Pandeglang pada tanggal 5 April 2020 dan menetap di salah satu Pondok Pesantren Assuhaeliyah di Kecamatan Majasari. Mereka baru diketahui keberadaannya oleh Tim Gugus Tugas pada Minggu 12 April 2020 lalu.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Pandeglang, Ahmad Sulaeman mengatakan, pada tanggal 14 Maret 2020, lima WNA asal Bangladesh tersebut dilakukan rapid test oleh Tim Gugus Tugas. Dari hasil rapid test, dua diantaranya positif reaktif. Selanjutnya, dilakukan isolasi di Ponpes Assuhaeliyah agar kegiatan lima WNA itu terbatas.
“Tadi pukul 14:30 WIB, lima WNA ini telah meninggalkan Pandeglang untuk dievakuasi ke Wisma Atlit Jakarta,” kata Ahmad Sulaeman, saat konferensi pers di Pendopo Pandeglang.
Ia menjelaskan, Tim Kesehatan dan Tim RSUD Berkah sudah melakukan tes swab dan sudah dikirim ke provinsi. Selanjutnya, tes swab tersebut akan dikirim ke Jakarta. Jika hasil swab terbukti bahwa kelima WNA tersebut terpapar Covid-19, maka Tim Gugus Tugas akan melakukan tracing jejak WNA tersebut.
“Pihak Puskesmas sudah mulai men-tracing dan mendapat kurang lebih 30 orang. Untuk di Menes ada sekitar 16 santri, di Majasari ada 15 santri yang kontak fisik, dan ini akan terus berkembang, karenanya akan dilakukan rapid test terhadap para santri ini,” terangnya.
Ia juga menuturkan, daerah yang pertama disambangi 5 WNA tersebut adalah daerah Kecamatan Menes.
“Masyarakat tidak menyadari karena memang kegiatan untuk kali ini hanya di satu masjid, dan baru diketahui pada Jumat tanggal 10 April ketika mengikuti salat Jumat berjamaah,” katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dengan adanya informasi yang saat ini berkembang. Namun demikian, hingga saat ini pihaknya belum menyatakan status KLB untuk Kabupaten Pandeglang.
“Masyarakat jangan panik, Tim Gugus akan terus memantau. Adapun mereka yang WNA masuk ke Pandeglang itu lewat tengah malam, tidak kecolongan, hanya mungkin masuk ke area yang belum dijaga. Untuk KLB kita belum mempertimbangkan ke arah sana,” pungkasnya. (sopian)