Kesehatan

Suplemen Tak Selalu Baik untuk Kekebalan Tubuh

biem.co – Sejak Covid-19 mewabah di berbagai negara di dunia, seluruh warga berupaya mencari cara untuk mencegah penularan virus asal Cina tersebut. Sejumlah klaim tentang obat dan pencegahan pun kian bermunculan, salah satunya dengan mengonsumsi suplemen.

Adanya klaim yang menyebut bahwa suplemen dapat menjadi obat untuk Covid-19 membuat orang berbondong-bondong mengandalkan berbagai produk suplemen. Tak ayal, suplemen menjadi barang yang cukup laris di pasaran.

Namun, para dokter mengingatkan bahwa mengandalkan suplemen—hingga mengonsumsi dalam porsi yang terlalu banyak—justru dapat lebih berbahaya bagi tubuh.

Melissa Majumdar, seorang perawat dan juru bicara Akademi Nutrisi dan Dietetika mengatakan, setiap produk yang disebut mencegah atau menyembuhkan virus corona melanggar standar federal.

“Tidak ada suplemen atau ramuan yang dapat mencegah atau menyembuhkan virus corona,” kata Majumdar, seperti dikutip dari Healthline, Senin (13/4/2020).

Alih-alih mengonsumsi suplemen tambahan, para dokter lebih menyarankan agar masyarakat berfokus pada aspek-aspek lain yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh, seperti halnya berolahraga, tidur yang cukup, dan mengonsumsi cukup buah dan sayuran.

Beth Kitchin, Asisten Profesor di University of Alabama Birmingham juga mengungkap hal serupa. Ia mengatakan bahwa megadosis suplemen bisa berbahaya, dan tidak akan mencegah atau mengobati Covid-19 atau bahkan mempersingkat durasi penyakit.

“Gagasan lebih banyak lebih baik bukan hanya salah, itu bisa berbahaya,” ujarnya.

Koloid perak, suplemen lain yang telah menjadi sorotan sejak pandemi Covid-19 mewabah juga disebut Kitchin dapat menyebabkan efek samping kulit dan putih mata berubah warna keabu-abuan secara permanen. Beberapa produk yang dikatakan sebagai penambah kekebalan tubuh juga ternyata memiliki risiko serupa.

“Anda dapat melakukan yang terbaik untuk mendukung kesehatan kekebalan tubuh Anda dengan memenuhi nutrisi yang fungsional dalam pertahanan kekebalan tubuh, seperti vitamin C, D, E, dan seng,” kata Ahli Gizi California, Sharon Palmer. (hh)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button