KOTA CILEGON, biem.co — Dalam waktu yang belum bisa dipastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon berencana untuk melakukan rapid test secara mandiri. Upaya tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi diri dari terpapar tau tidaknya Covid-19.
Hal itu diungkapkan Edi, usai menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dari PT Chandra Asri di Posko Gugus Tugas Covid-19 gedung BPBD Kota Cilegon.
Pada kesempatan tersebut Edi juga mengusulkan agar para wartawan yang bekerja di Wilayah Kota Cilegon, bisa mengikuti rapid test.
“Wartawan perlu ya (rapid test). Nanti kita mau mengadakan sendiri, nanti saya coba bisa enggak wartawan kita alokasikan,” katanya, Kamis (9/4/2020).
Ia juga meminta para pewarta untuk siap apabila dilakukan rapid test.
“Tapi jumlahnya jangan naik turun, barang mau di-rapid-test jumlahnya 200. Padahal yang operasi mah paling 10,” ujarnya disambut tawa pewarta.
Sementara itu, menanggapi pernyataan Wali Kota Cilegon, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Wilayah Kota Cilegon yang juga Bendahara Umum Forum Wartawan Cilegon (FWC) Adim Muchtadim, menyambut baik rencana tersebut.
Menurutnya, jurnalis merupakan profesi paling rentan terpapar Covid-19, karena dengan mobilitasnya yang tinggi membuat wartawan bertemu banyak orang.
“Alhamdulilah, kita menyambut baik wacana wali kota. Karena bagaimana pun kita juga pejuang yang berdiri sejajar dengan tenaga medis yang saat ini berjuang menyelamatkan banyak nyawa terkait Covid-19 ini,” ungkap Adim.
Adim juga meminta seluruh anggota IJTI Cilegon untuk ikut berpartisipasi dalam tes tersebut. Karena menurutnya, jurnalis televisi lebih banyak mobilitasnya lantaran harus begerak ke setiap tempat untuk mengambil kebutuhan gambar.
“Anggota kita harus ikut semuanya, inikan bentuk kepedulian walikota kepada kita sebagai pewarta. Apalagi beberapa hari kebelakang, kita liputan menteri yang pasti kita harus meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya. (Arief)