KABUPATEN PANDEGLANG, biem.co — Dalam rangka mengantisipasi dampak sosial ekonomi masyarakat akibat pandemi virus corona atau Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menyalurkan berbagai bantuan kebutuhan pokok (sembako) untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan bantuan untuk keluarga pra sejahtera.
Kali ini dalam mendistribusikan bantuan paket sembako menyasar 17 titik pangkalan ojek di 3 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Pandeglang, Cadasari dan Karangtanjung, Rabu (08/04/2020).
“Dalam menghadapi kondisi pandemi corona saat ini, bukan hanya berpengaruh pada penanganan covid dalam segi medis, akan tetapi juga sangat berdampak pada bidang sosial ekonomi masyarakat,” kata Sekertaris Daerah Kabupaten Pandeglang, Pery Hasanudin, usai menyerahkan bantuan.
Pery menuturkan, diketahui bahwa pendapatan masyarakat dalam menghadapi wabah corona ini menurun drastis, terutama bagi warga yang berpenghasilan rendah, seperti para pedagang, tukang ojek.
“Hal ini tentunya sangat berdampak sekali, maka dari itu Pemkab Pandeglang berupaya semaksimal mungkin meringankan beban masyarakat, dengan manyalurkan 80 paket sembako,” tuturnya.
Pemerintah Daerah melalui kebijakan Bupati Pandeglang, lanjut Pery, akan terus berupaya untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi corona terutama warga yang berpenghasilan rendah dengan memberikan bantuan sembako. Ia berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Semoga bantuan ini bermanfaat, minimal bisa meringankan beban masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Yayan tukang ojek yang sehari-harinya beroperasi di depan Kantor Sekretariat Daerah menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Pandeglang yang sudah membantu meringankan kebutuhannya dengan sembako.
“Saya ucapkan terima kasih, karena pemerintah daerah sudah memerhatikan rakyat kecil seperti kami,” ucapnya.
Menurutnya, selama wabah corono melanda, penghasilannya yang bekerja sebagai tukang ojek sangat menurun. Kata Yayan, sebelum ada virus corona, dalam sehari dirinya bisa mendapatkan penghasilan Rp80 ribu, dan sejak adanya wabah penyakit tersebut ia hanya mengantongi Rp30 ribu.
“Biasanya dapat Rp80 ribu sehari, sekarang paling jago cuma Rp30 ribu. Sangat sulit sekali cari uang dengan kondisi seperti ini,” pungkasnya. (sopian)