KOTA SERANG, biem.co – Aktivitas yang melibatkan keramaian di Kota Serang masih saja dilaksanakan, padahal saat ini pemerintah sedang berupaya menekan penyebaran Covid-19. Bukan hanya masyarakatnya yang tidak mengindahkan upaya Pemerintah Pusat, tapi pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Serang sendiri tidak mematuhi imbauan tersebut.
Pasalnya dalam sepekan ini Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang sering terlihat di media sosial resmi miliknya kerap menghadiri beberapa kegiatan yang melibatkan keramaian, salah satunya yaitu peringatan Isra Mi’raj.
Alhasil yang dilakukan duet Aje Kendor (Syafrudin-Subadri) tersebut menimbulkan komentar negatif (menyayangkan) dari para warganet yang notabene merupakan warga Kota Serang. Bahkan sampai ada surat terbuka untuk Wali Kota Serang, dan Wakil Wali Kota Serang yang menyayangkan dan mengharapkan penghentian aktivitas duet Aje Kendor yang melibatkan orang banyak di masa pencegahan penyebaran Covid-19, dari salah satu akun Facebook warga Kota Serang.
Berikut isi surat terbuka untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang dari akun Facebook Arifin Noer la Galigo.
Surat terbuka
Kepada Yth. Bapak Walikota dan Wakil Walikota Serang.
Assalamualaikum Wrwb
Tak bermaksud menghalangi aktivitas Bapak berdua utk bersosialisasi dengan masyarakat, namun kondisi kekinian terkait mewabahnya virus Covid-19 yang mendunia, tak terkecuali Kota Serang. Saran saya kurangi atau bahkan hentikan aktivitas apapun yang terkait dengan berkumpulnya warga. Karena disinyalir salah satu proses penularan adalah dengan sentuhan fisik antar personal. Kita semua tak ada yang tahu siapapun yang sudah terpapar atau tidak, sebelum adanya hasil uji lab yang memakan waktu berhari-hari.
Aktivitas yang Bapak publikasi lewat medsos belakangan ini terkait perjumpaan dengan banyak masyarakat berpotensi menjadi media penyebaran virus tersebut.
Presiden sudah menginstruksikan kepada seluruh warga, terutama daerah rawan paparan untuk berdiam diri di rumah. Bahkan Provinsi Banten sudah menyatakan KLB. Juga Kapolri secara tegas melarang kerumunan apapun terkait masyarakat. Semua ini demi kebaikan bersama.
Seandainya, sekali lagi seandainya, Bapak ternyata telah terpapar (tanpa tanda-tanda) kemudian setiap pertemuan publik mereka bersalaman, bahkan cium tangan, entah apa yang akan terjadi terkait sebaran virus saat aktivitas Bapak bersosialisasi dengan warga di banyak wilayah se-Kota Serang. Bisa jadi kota ini akan dikepung orang-orang terpapar.
Bayangkan..! Trend perkembangan korban terpapar pun saat ini secara nasional sangat mengerikan, bisa mencapai seratusan persen dalam hitungan hari. Ini terburuk secara internasional. Sementara banyak korban mulai bertumbangan, terakhir berita kemarin 3 dokter menemui ajal saat bertugas akibat ganasnya paparan virus tersebut.
Saya sebagai warga Kota Serang, sekali lagi berharap kepada wali kota dan wakil untuk mengikuti arahan Presiden, gubernur bahkan instruksi Kapolri. Sekali lagi ini bukan tebaran kebencian, tapi demi utk kebaikan seluruh warga Kota Serang. Maaf jika ada yang tidak berkenan.
Masih ada ribuan waktu lagi utk kegiatan peringatan bertemu masyarakat diwaktu mendatang yang bisa kita peringati bersama disaat kondisi sudah kembali normal diwaktu yang akan datang.
Demikian, semoga menjadi kebaikan bagi kita semua. Aamiin….
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh.
(iy)