Kabar

Cegah Wabah Corona, Ribuan Sekolah di Pandeglang Diliburkan

KABUPATEN PANDEGLANG, biem.co — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Pandeglang.

Meski ribuan sekolah diliburkan, akan tetapi para siswa diharapkan belajar di rumah masing-masing dengan cara tematik, terpantau para guru selama dua pekan.

Dari data yang dihimpun, jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Pandeglang untuk tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) negeri dan swasta sebanyak 837 PAUD atau TK. Kemudian Sekolah Dasar (SD) baik swasta maupun negeri sebanyak 850 sekolah. Adapun untuk tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 150 lebih, dari mulai negeri hingga swasta.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang, Sutoto mengatakan, pihaknya mengimbau meskipun hari libur agar tetap belajar di rumah masing-masing, karena upaya meliburkan tersebut hanya untuk kepentingan pencegahan virus corona saja.

“Iya kita liburkan dahulu dalam kurun dua pekan, terhitung tanggal 16 sampai 30 Maret 2020 itu libur, tapi kita menyediakan alternatif belajar di rumah dengan mengunjungi website Kemendikbud untuk media belajarnya, atau ruang belajar, itu secara online,” katanya saat ditemui usai menyusun Surat Edaran Bupati di DPMPD Kabupaten Pandeglang, Minggu (15/03/2020).

Ia mengatakan, pada hari libur tersebut dirinya melarang para siswa untuk berekreasi. Namun, ia mengimbau agar tidak melupakan kebersihan di lingkungan sekolah.

“Kami berharap meskipun ini diliburkan, tapi mereka tetap menjaga kebersihan sekolah, dibuatkan piket khusus untuk menjaga kebersihan. Jadi nanti pada saat masuk sekolah ini langsung bersih,” terangnya.

Menurutnya, dengan libur dua pekan tersebut tidak mengganggu proses ujian di setiap sekolah, karena waktu ujian di setiap sekolah tersebut tidak termasuk ke dalam rentang waktu dua pekan hari libur.

“Kami rasa ini tidak mengganggu UNBK, lagipula untuk waktu ujian itu kan masih lama dan tidak mengganggu terhadap proses belajar menuju Ujian Nasional Berbasis Komputer. Kalau dari dinas kesehatan itu, kan, menginginkan tetap dua pekan,” pungkasnya. (sopian)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button