Puisi

Sajak-sajak M Firdaus Rahmatullah

apa yang tersisa dari kesedihan

apa yang tersisa dari kesedihan
selain tangis dan airmata berleleran
di pipi, tak di hati.

kulirik waktu yang beringsut menuju senja
menjauhi ingatan menghampiri cakrawala
sementara mata yang itu masih menyimpan rindu
dan bara hasrat memendarkan cahaya malam

tanpa nyala
tanpa lentera
tanpa suara.

 

2017, maret

 

apa yang kita lihat dari kesedihan

ia terbangun dan mendapati diri mengelilingi malam.
sementara langit yang kaupuja memberi nama bukan namamu.
namun apa yang mesti dikorbankan dari sebuah ragu?
daun-daun mengering sementara mangsi-pena belum kering.
musim bagai kegamangan yang tak perlu dibaca lewat madah angin
debu beterbangan memiuhkan sajak yang penuh airmata
di matamu, di mata sehitam kelam malam
dan nampak bak kelereng menancap di kelopak mata.

apa yang kita lihat dari kesedihan?

 

2017, maret.

 

di hadapan suara

di hadapan suara, kita
berjanji untuk menyanyi
menyanyikan lagu airmata
juga darah yang menjadi nanah

meski serak dan hampir habis
kita tetap menyanyi, demi menghibur diri
sebab puisi tiada lagi bisa kita nikmati
kini ia beracun, dipenuhi diksi dan arti yang mati.

namun, kekasih, maukah kau bersuara untukku
untuk makna yang seharusnya ditulis mewujud kata-kata
menjelma pesan yang mesti disampaikan meski rahasia
sebab kini dunia penuh omong-kosong dan tipu-menipu

tapi bukan cintaMu padaku.

 

2017, maret

 

 

rindu vii

ada yang tak bisa dilupakan selain rindu
ialah kenangan: apa pun maujudnya
ia mengungkungmu bagai ingatan yang paling rapuh
sementara di muka takdir menunggu diaksara

keinginan yang lapuk terus memupuk
dan masa lalu yang kau agungkan tiada kuasa
memupus keindahan yang dulu pernah kau tumpuk
sedang kita masih saja sibuk mengingat-ingatnya

adapun waktu terus bergulir
dan tak bisa kita pelintir.  

 

2017, maret


Tentang penulis:

M Firdaus Rahmatullah

Penulis. Lahir di Jombang. Menyukai sastra dan kopi. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Koran Tempo, Republika, Jawa Pos Grup (Radar Mojokerto, Radar Jombang, Radar Bromo, Radar Malang), Radar Surabaya, Kompas.id, Litera.co.id, Iqra.id, Nyimpang.com, dan Takanta.id. Pernah mengikuti Workshop Cerpen KOMPAS di Bali (2015). Buku kumcernya Cerita-Cerita yang Patut Kau Percaya (2019). Kini mengabdi di SMAN 1 Panarukan Situbondo.

Editor: Irwan Yusdiansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button