KOTA SERANG, biem.co — Ekonomi di Provinsi Banten pada Triwulan IV tahun 2019 mengalami pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni 5,90 persen.
Pertumbuhan ekonomi provinsi yang memiliki 8 kota/kabupaten ini juga tercatat lebih tinggi dibanding realisasi pertumbuhan ekonomi nasional, dimana pada periode yang sama tercatat sebesar 4,97 persen.
“Apabila dibandingkan regional, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada Triwulan IV tahun 2019 menjadi yang tertinggi ketiga setelah Provinsi DIY dan DKI, yang masing-masing tumbuh sebesar 6,16 persen dan 5,96 persen,” papar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten, Erwin Soeriadimadja dalam konferensi pers, Rabu (11/03/2020).
Dari sisi penawaran, Erwin mengatakan pertumbuhan ekonomi di Banten didorong oleh menguatnya pertumbuhan di hampir seluruh sektor.
Sektor industri pengolahan menjadi sektor yang memberikan andil terhadap pertumbuhan terbesar di Triwulan IV 2019, yakni 1,39 persen. Kemudian, disusul sektor konstruksi dan juga perdagangan, dengan andil masing-masing 1,02 persen dan 0,98 persen. Sektor tersebut juga memiliki pangsa yang paling tinggi sebesar 30,26 persen.
“Jadi, memang sektor industri pengolahan ini masih menjadi primadona di Provinsi Banten. Kita sebenarnya harus memfokuskan kebijakan-kebijakan untuk mendorong industri pengolahan,” tukasnya.
Sementara dari sisi pengeluaran, kata Erwin, pertumbuhan ekonomi Banten ditopang oleh peningkatan net ekspor yang tumbuh sebesar 20,6 persen dan juga memberikan andil pertumbuhan cukup besar, yaitu 1,03 persen.
“Sementara pangsa ekonomi dari sisi pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga,” ujarnya.
Meski demikian, secara akumulasi, Erwin menyebut pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada tahun 2019 tercatat sebesar 5,53 persen, yang artinya melambat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hal ini bisa dipahami karena sangat dipengaruhi perekonomian global. Tapi, kita tetap bisa mencatatkan pertumbuhan yang tinggi sebesar 5,53 persen, sesuai dengan angka perkiraan,” pungkas Erwin. (hh)
