Komunitas

Narasi Luncurkan Gerakan ‘Indonesia Butuh Anak Muda’

JAKARTA, biem.co Banyak sejarah hadir dari anak muda. Anak muda memang penuh dengan energi. Berangkat dari hal itu, Narasi, media online besutan Najwa Shihab, Dahlia Citra dan Catharina Davi, melahirkan gerakan Indonesia Butuh Anak Muda (IBAM).

Tak hanya itu, lahir juga wajah baru Narasi dengan logo terbaru, kelanjutan dari perayaan 10 tahun Mata Najwa berkiprah untuk Indonesia. Acara terselenggara di Ciputra Enterprise, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Seperti dikutip dari laman resmi IBAM, Indonesia Butuh Anak Muda ialah sebuah gerakan mengajak anak muda bersama-sama #bergerakdari sekarang untuk melakukan perubahan demi Indonesia yang lebih baik di masa depan. Ada 4 pilar topik yang menjadi fokus; Peduli Bumi, Bijak di Dunia Maya, Bercerita Manusia, dan Budaya Pop.

Dalam kalimat pembuka, Najwa Shihab selaku presenter Mata Najwa dan Founder Narasi mengungkapkan, 60 persen dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak muda.

“Permasalahan yang hadir kini perlu diberi solusi dan penting mengkritisinya. Anak muda kuantitasnya masif dan berperan untuk ini karena mereka masih mau belajar dan haus akan banyak ilmu, juga punya stok gagal yang tak gentar keluar dari zona nyaman,” tuturnya.

Anak muda yang hadir mengikuti banyak acara yang disuguhkan dengan berbagai pengalaman baru. Area terbagi dua, yaitu area ‘Kita Bisa Apa’ yang di dalamnya terdapat talkshow spesial dalam ‘Satu Dekade Mata Najwa’.

Hadir di dalamnya tokoh dan figur publik untuk berbagi gagasan tentang apa yang baik untuk Indonesia 10 tahun ke depan. Ada tiga menteri yang akhir-akhir ini menjadi topik pembicaraan, serta empat tamu lain yang tak kalah kompeten dengan bidang yang digelutinya.

Lalu, Ruang ‘Kita Bisa Apa’, konferensi yang membahas berbagai hal dalam satu dekade terakhir. Kegiatan ini mengantarkan anak muda untuk berkontribusi dalam hal yang dpilih untuk menjadi lebih baik. Dalam ruang ini, hadir 10 pembicara yang tak kalah keren di bidangnya, seperti Najeela Shihab, Tiza Mafira, dan masih banyak lagi.

Area kedua ialah #bergerakdari, dimana di dalamnya terdapat ruang ‘Mata Kita’ yang menghadirkan 10 pembicara, seperti Angkie Yudistia. Membicarakan berbagai ide, gagasan dan wawasan tentang berbagai isu dengan konsep Silent Talks.

Ada pula ‘Ruang Partisipasi’ yang mana di dalamnya menghadirkan NGO dalam berbagai bidang, sehingga anak muda yang hadir tak akan bingung ingin bergerak dan membuat perubahan yang seperti apa.

Asfinawati, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyatakan anak muda memiliki orisinalitas dan pengawasan.

“Anak muda itu biasanya berani dan enggak ragu ambil peran. Biasanya orisinil juga berbeda,” sahutnya.

“Terus awasi penyimpangan yang misal ada di sekolah kamu dan lingkungan terdekatmu. Semoga YLBHI bisa ada juga di Banten. Jangan biarkan korupsi berkembang pesat di Banten,“ lanjutnya kepada biem.co.  (rai)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button