KABUPATEN TANGERANG, biem.co – Sempat down menjalani profesi sebagai Guru TK, tak menyurutkan niat Lilis Risnawati untuk terus menggapai salah satu cita-citanya dari sekian banyak mimpi yang dimiliki.
Pasalnya, wanita kelahiran Tangerang, 23 Mei 1994 ini memiliki cita-cita yang beragam dari masa kecilnya. Menurut pengkuan dirinya, dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), cita-cita yang ia memiliki berbeda-beda.
“Cita-cita gue memang beda tiap tingkatan sekolah, pas SD cita-cita gue jadi dokter, terus ganti lagi jadi suster. Waktu SMP ganti jadi guru, terus pas SMA cita-cita gue pengen jadi arsitek, tapi akhirnya sekarang jadi guru juga di TK,” kata wanita yang kerap disapa Lilis kepada biem.co, Minggu (19/1/2020).
Ia mengaku kondisi down yang dialami pada saat itu karena penghasilan mengajar di TK tidak dapat menutupi kebutuhan hidupnya.
“Tidak sebanding dengan kebutuhan hidup gue. Sempat mau nyari kerjaan lain, tapi hati gue berat ninggalin ngajar. Akhirnya gue memutuskan untuk tetap mengajar. Gue coba syukuri jalan dan rezeki yang Allah berikan,” ujarnya.
Profesi sebagai Guru TK yang ia jalani sejak tahun 2012 tersebut merupakan buah hasil dari perdebatan panjang Lilis bersama keluarganya yang lebih menginginkan Lilis untuk melanjutkan kuliah jurusan kebidanan.
“Setelah lulus SMA, sebenarnya gue pengen lanjutin kuliah jurusan teknik bangunan/arsitek, tapi karena enggak di-acc keluarga gue, gue disuruh kuliah kebidanan tapi gue enggak mau. Akhirnya gue ikut SNMPTN jurusan keguruan tapi enggak lolos. Di situ sempet ada niat buat nunda setahun dan ikut ujian di tahun depan. Tapi akhirnya gue memutuskan untuk mengajar di TK dan kuliah di kampus swasta. Jadi kuliah sambil ngajar gitu,” jelas Lilis.
Lilis menuturkan bahwa yang membuat dirinya sampai saat ini tetap bertahan menjalani profesi sebagai Guru TK adalah nilai kebermanfaatan dirinya bagi anak-anak.
“Karena niat gue dari awal untuk mengajar, gue pengen bermanfaat untuk anak-anak meskipun terkadang Guru TK hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian orang,” ungkapnya.
Selain sebagai Guru TK, Lilis juga aktif sebagai konten kreator pada akhir tahun 2018. Hal tersebut bermula saat ia bertemu dengan tiga orang sahabatnya, yakni Karow, Renuwin, Eqy Dharmawan yang juga bergelut dibidang konten kreator.
“Sebenarnya jadi konten kreator itu ketidaksengajaan aja, enggak nyangka sekarang jadi hobi. Awalnya gue diajak sama salah satu kreator Tangerang (red: Karow Parodi) untuk in frame di videonya, nah setelah itu dikenalin sama kreator lain kayak Renuwin, Eqy Dharmawan dan lain-lain. Mereka banyak ngajarin tentang dunia kreator, khususnya vidgram,” tuturnya.
Ia mengaku, dari ketidaksengajaannya terjun ke dunia vidgram kini menjadi candu baginya untuk terus memproduksi video hiburan untuk menghibur para netizen. Ia juga mengaku bahwa netizen dapat menerima konten yang diproduksi, hal tersebut menjadi suatu peluang baru baginya.
“Alhamdulillah, setelah gue suka bikin vidgram, followers semakin banyak. Nah, di situ ada peluang buat penghasilan tambahan gue dari online shop atau brand-brand yang endorse ke gue,” ujarnya.
Dari sekian banyak konten video yang diunggah melalui melalui akun Instagram miliknya, Lilis mengaku sangat menghayati akting sedih dibandingkan adegan lain. Menurutnya, beberapa konten diangkat berdasarkan pengalaman pribadi.
“Itu yang memudahkan gue ketika akting nangis, gue jadi teringat hal-hal sedih yang pernah gue alami sendiri,” tuturnya.
Kendati sempat ada perdebatan dengan keluarganya, Lilis mengatakan bahwa orang tua selalu mendukung karier yang sedang ia jalani. Sejauh ini, dua bidang yang ia jalani telah banyak memberikan pengalaman yang sangat luar biasa bagi Lilis.
“Dari mengajar, gue banyak belajar bagaimana cara menghadapi anak-anak dengan karakter yang berbeda-beda. Itu jadi bekal gue buat menghadapi anak gue sendiri nanti. Untuk dunia kreator, gue jadi tahu gimana cara membuat video, mulai dari pembuatan materi, take video sampai editing. Meskipun di tahap editing gue masih belum menguasai,” katanya
Namun di balik semua yang ia ceritakan, Lilis masih memiliki mimpi besar lainnya, yaitu memberangkatkan ibunya umrah.
“Pengen berangkatin umrah ibu gue dan pengen punya usaha sendiri, brand sendiri di bidang fesyen,” pungkasnya. (Iqbal)