Kabar

DLH Kota Serang Sebut Anggaran Banprov untuk Benahi TPSA Cilowong Minim

KOTA SERANG, biem.co — Bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong disebut oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Ipiyanto, masih jauh dari cukup.

Menurutnya permasalah sampah merupakan masalah yang serius. Bantuan dari Pemprov Banten senilai Rp4,4 miliar, belum mencukupi untuk menyelesaikan permasalahan TPSA Cilowong yang sudah mengalami longsor.

Kondisi TPSA Cilowong pasca longsor banyak mengakibatkan kerusakan, diantaranya rusaknya alur jalan sampah dan tertutupnya saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

“Idealnya itu seharusnya 20M, pertama kami akan membangun jalan alur sampah senilai Rp5,2 miliar, IPAL diperkirakan Rp4 miliar sampai Rp5 miliar, tiang pancang sekitar Rp2-3 miliar, pembangunan drainase untuk pembuangan air yang dikeluarkan tumpukan sampah untuk disalurkan ke kolam IPAL senilai Rp2 miliar,” katanya.

“Ketiga rehabilitas gudang yang merupakan pembangunan bantuan dari pusat melalui bank dunia, itu dibangun sejak tahun 2005 yang sampai saat ini belum pernah dilakukan rehab kembali diperkirakan anggarannya RP1,5 miliar. Sisanya diperuntukkan armada Beko (Ekskavator) mini dan Beko besar,” sambungnya.

Selain itu, dirinya juga mengkhawatirkan kondisi jalan yang merupakan kewenangan Pemprov Banten jika terjadi longsor, karena kondisi jalan tersebut tidak ada penyangga jalan.

“Yang harus diperhatikan Pemprov itu kondisi lahan. Dan juga jalan yang ada di sekitar Cilowong yang merupakan kewenangan provinsi itu juga harus diperhatikan, karena tidak ada penyangga untuk itu. Seharusnya, tanpa kami minta pun harus dibangun guna tidak terjadinya longsor,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ipiyanto memberanikan diri untuk meminta bantuan dari Pemprov Banten, karena TPSA Cilowong tidak hanya dimanfaatkan oleh Kota Serang saja, tetapi Kabupaten Serang dan juga pusat perkantoran Provinsi Banten pun turut menyumbang sampah yang dibuang ke TPSA Cilowong. (*/iy)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button