biem.co – Rabu (8/1/2020), Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta.
Dilansir dari kompas.com, Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar menyebutkan, hasil dari OTT tersebut akan diekspose esok pagi di kantor KPK.
Sementara itu, Ketua KPK, Firli Bahuri menyebut, operasi tangkap tangan itu terkait dengan transaksi suap.
“Kita melakukan penangkapan terhadap para pelaku yang sedang melakukan tindak pidana korupsi berupa suap,” ujarnya dilansir dari Kompas.com.
Tim dari KPK, lanjut Firli, masih bekerja dalam operasi tangkap tangan tersebut. “Sedang berproses,” tutur Firli.
Namun tak lama kemudian, KPK menangkap Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Wahyu Setiawan dalam operasi tangkap tangan tersebut. “Diduga seorang komisioner KPU berinisial WS,” kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron kepada wartawan, Rabu petang.
Informasi mengenai OTT tersebut akan disampaikan lebih lanjut lewat konferensi pers pada Kamis (9/1/2020) besok.
Masih dalam sumber sama, Ketua KPK, Firli Bahuri menyampaikan hal serupa. Menurut Firli, KPK menangkap pemberi dan penerima suap dalam OTT tersebut. “Pemberi dan penerima suap kita tangkap. Komisioner KPU atas nama WS,” ungkap Firli.
Berdasarkan penuturan Komisioner KPU, Ilham Saputra, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari KPK. “Kami masih menunggu konfirmasi dari KPK,” tandas Ilham.
Menurut sumber lain, WS yang merupakan Komisioner KPU 2017-2022 tersebut tercatat memiliki harta kekayaan sebanyak Rp12.812.000.000. Hal itu merujuk pada laman https://elhkpn.kpk.go.id. Wahyu terakhir menyetor data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 30 Maret 2019.
Melansir dari tribunnews.com, dalam LHKPN tersebut, Wahyu tercatat punya 9 bidang tanah di Banjarnegara senilai Rp3.350.000.000. Tanah dan bangunan itu diperoleh Wahyu dari warisan.
Disebutkan juga bahwa WS tercatat memiliki 6 kendaraan senilai Rp1.025.000.000, antara lain mobil Honda Jazz, Mitsubishi All New Pajero Sport, hingga Vespa Sprint, dan tercatat memiliki harta bergerak lain senilai Rp715.000.000.
Sementara itu, WS juga melaporkan dirinya punya kas dan setara kas senilai Rp4.980.000.000 serta harta lainnya senilai Rp2.742.000.000. (Iqbal/red)
