Kabar

Fokus Infrastruktur Pendidikan, Dindikbud Kota Serang Kekurangan Guru PNS

KOTA SERANG, biem.co — Di penghujung tahun 2019, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang melakukan Ekspose Capaian Pembangunan yang berlangsung di Hotel Puri Kayana, Kota Serang, Senin (23/12/2019).

Kepala Dindikbud Kota Serang Wasis Dewanto mengatakan, pihaknya sudah membangun sejumlah Ruang Kelas Baru (RKB). Ia menrincinya sebagai berikut; PAUD dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebanyak enam unit RKB, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 32 unit RKB, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 32 unit RKB.

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dindikbud juga sudah melakukan rehabilitasi bangunan sekolah, seperti PAUD dan SKB ada enam ruang kelas yang direhabilitasi, SD 45 ruang kelas, dan SMP 65 ruang kelas.

“Kita bangun juga ruang perpustakaan (perpus) di SD tiga unit dan di SMP dua unit, kemudian rehab perpus sebanyak tiga unit di SD, lalu ruang guru SMP yang di rehab sebanyak dua unit,” ujarnya usai acara ekspose.

Dindikbud Kota Serang juga sudah melakukan pengadaan meja belajar untuk SD sebanyak delapan paket dan SMP 12 paket. Tak henti di situ, hasil kerja sama dengan Bank Jabar Banten (BJB) yang telah dilakukan menghasilkan bantuan, yaitu sebanyak 300 kursi dan 150 meja untuk SD, kemudian bantuan untuk SMP sebanyak 100 meja dan 100 kursi.

“Ini bentuk komunikasi yang sudah terbangun dengan perusahaan yang ada di Kota Serang,” tuturnya.

Adapun pengadaan alat praktik dan peraga PAUD sebanyak 12 paket, SD 5 paket. Kemudian untuk pembangunan sanitasi di SD dan SMP sebanyak 8 paket.

Lebih lanjut, dirinya memaparkan ada pula bantuan komputer untuk menunjang UNBK yang telah diberikan sebanyak 444 unit komputer.

“Kita masih kekurangan banyak untuk SMP Negeri, meskipun UNBK akan dihapus tapi upaya kita tetap,” tandasnya.

Selain fokus infrastruktur pendidikan, Wasis menyebutkan bahwa peningkatan mutu guru juga penting, sebagaimana pihaknya memberikan pelayanan terbaik kepada guru.

“Tunjangan sertifikasi guru kita layani secara cepat. 2.500 guru yang sudah kita berikan secara tepat waktu,” ungkapnya.

Sementara itu untuk honor tutor PAUD, lanjutnya, sebesar Rp200 ribu per bulan dan Rp250 ribu per bulan untuk pengelola, dan masih banyak pula guru honorer lainnya. Dimana nominal tersebut masih mengandalkan sumber dari APBD.

“Kita ketahui dana BOS maksimal hanya 15 persen digunakan untuk membayar honor, sementara kekurangan guru PNS di sekolah negeri cukup besar. Kita membantulah kekurangan dana BOS yang disampaikan kepada guru di sekolah negeri sehingga ada sekitar 1.900 guru honor di sekolah negeri,” pungkasnya. (Iqbal)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button