Wisata & Kuliner

Pelestarian Seni Budaya Butuh Peran dan Keterlibatan Banyak Pihak

CILEGON, biem.co — Upaya pelestarian seni budaya Nusantara di kalangan generasi muda bukanlah hal yang mudah dilakukan. Terlebih di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini, dimana generasi muda Indonesia secara masif diserbu beragam produk seni dan hiburan bernuansa modern melalui gawai di genggaman mereka.

Untuk itulah dibutuhkan kebersamaan dan kepedulian dari segenap pemangku kepentingan terkait agar seni budaya Nusantara tidak saja tetap lestari, tetapi bahkan terus berkembang di tengah masyarakat.

Terkait upaya tersebut, Sanggar Bina Seni Tari Raksa Budaya Kota Serang, sejak didirikan 33 tahun silam, terus menggalang kemitraan dengan berbagai pihak. Di antaranya adalah melalui penyelenggaraan Resital Tari yang berlangsung setahun sekali.

Tahun 2019 ini, atau kali ke-9 digelar, Resital Tari Raksa Budaya berlangsung di Cilegon Center Mall, Kota Cilegon, Minggu 15 Desember 2019. Acara yang dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati, pembina sanggar Egi Djanusiwati, Pendiri Pas Media Group Helldy Agustian, budayawan Gol A Gong, dan para orangtua murid sanggar tersebut terbuka untuk umum.

“Kami berterimakasih kepada Pas Media Group dan Manajemen CCM yang telah membantu penyelenggaraan acara ini,” papar Pimpinan Raksa Budaya, Maya Rani Wulan.

(Foto: Ist)

“Kami sadar bahwa upaya pelestarian seni budaya di kalangan generasi muda memerlukan keterlibatan banyak pihak. Untuk itu itu sangat bersyukur atas kepedulian yang selama ini diberikan banyak pihak kepada kami, baik dari pemerintah daerah, BUMN, maupun swasta dan perorangan,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Kadispar Banten Eneng Nurcahyati mengapresiasi kiprah Raksa Budaya yang selama 33 tahun berperan aktif mengenalkan seni budaya Banten kepada generasi muda.

“Dengan kini ditampilkan di mall, saya berharap akan lebih banyak lagi anak-anak kita yang mencintai seni budaya bangsa sendiri,” tuturnya.

Hal senada juga diutarakan Helldy Agustian, upaya pelestarian tersebut juga bisa dilakukan dengan cara bekerjasama dengan media lokal Banten untuk menyelenggarakan acara seni budaya seperti Resital Tari Raksa Budaya.

“Semoga kerjasama dalam upaya pelestarian nilai-nilai kearifan lokal ini terus berlanjut di masa mendatang,” harap Helldy.

Resital Tari Raksa Budaya merupakan bagian dari tahapan pembelajaran para murid Raksa Budaya. Pada momen ini, para murid diuji keterampilan dan kemahirannya dalam membawakan tarian yang telah dipelajari. Untuk memberi hiburan kepada masyarakat, Raksa Budaya mengemas Resital Tari ini ke dalam sebuah seni pertunjukkan. Tahun 2019 ini tajuk yang diusung adalah “Senandung Cinta Abadi Bagimu Banten”.

Diawali Pawai Bebaduyan yang melintasi lobi dan area parkir CCM, Resital Tari Raksa Budaya menyuguhkan beragam tarian kreasi tradisional Banten maupun Nusantara. Tarian tersebut dibawakan para murid Raksa Budaya dari beragam kategori kelas. (*)

Editor: Irwan Yusdiansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button