Kabar

Wali Kota Serang: Sosok Tirto Suri Tauladan Para Jurnalis

KOTA SERANG, biem.co – Kegiatan Haul Bapak Pers Nasional, Tirto Adhi Soerjo (TAS) pada Sabtu (7/12/2019) malam, di halaman Perpustakaan Daerah Banten mendapat apresiasi dari Wali Kota Serang, Syafrudin.

Syafrudin mengatakan, sosok Tirto perlu dikenang dan di contoh sabagai bagian dari suri tauladan.

“Tirto Adhi Soerjo ini seorang penggagas jurnalis. Salah satu pejuang, bahkan bisa kita sebut pahlawan, yang menurunkan ilmunya kepada kita, sehingga ada para jurnalis di tengah-tengah masyarakat dan pemerintah saat ini,” kata Syafrudin.

Kegiatan yang digagas oleh Journalist Lecture Community tersebut dihadiri langsung oleh Cicit dari TAS yakni Okky Tirto dan penulis sejarah Muhidin M Dahlan, Serta Wali Kota Serang Syafrudin.

Wali Kota Serang berharap jurnalis yang ada di Kota Serang, menjadi kontrol bagi eksekutif dan legislatif.

“Malam ini bukan hanya sekedar mengenang dan mendoakan. Tuntunan Pak Tirto harus dilanjutkan. Saya apresiasi, mudah-mudahan dapat dilanjutkan di tahun mendatang dengan lebih meriah lagi,” tuturnya.

Sebagai informasi, Tirto Adhi Soerjo (lahir sebagai Raden Mas Djokomono di Blora, pada tahun 1880 dan meninggal di Batavia, 7 Desember 1918 pada umur 37 atau 38 tahun), Ia merupakan seorang tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia, juga dikenal juga sebagai perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional Indonesia.

Selama masa hidupnya, Tirto menerbitkan surat kabar Soenda Berita pada tahun 1903-1905, kemudian Medan Prijaji pada tahun 1907 serta Putri Hindia pada tahun 1908. Tirto juga sempat mendirikan Sarikat Dagang Islam.

Surat kabar Medan Prijaji yang diterbitkan olehnya dikenal sebagai surat kabar nasional pertama karena menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia), dan seluruh pekerja mulai dari pengasuhnya, percetakan, penerbitan dan wartawannya adalah pribumi Indonesia asli.

Tirto juga merupakan orang pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda dan pembentuk pendapat umum. Ia berani menulis kecaman-kecaman pedas terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada masa itu. (Iqbal)

Editor: Irwan Yusdiansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button