KOTA SERANG, biem.co — Anggaran warisan menjadi alasan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, tidak maksimal dalam menjalankan program yang dijanjikan. Hal tersebut disampakan Wali Kota Serang, Syafrudin dalam menanggapi kritikan dari mahasiswa terhadap satu tahun kepemimpinannya yang dianggap gagal.
“Kami pada saat itu dilantik pada bulan Desember. Dan anggaran pada 2019 itu sudah diketok duluan. Jadi kami hanya menjalankan program yang sudah disusun. Dan di perubahan pun kurang mungkin,” katanya saat ditemui di Kantor Kecamatan Serang, Jumat (6/12/2019).
Ia juga menyampaikan kritik yang disampaikan oleh mahasiswa mengenai satu tahun kepemimpinannya merupakan hal yang sah dilakukan.
“Ini wajar, artinya kritikan ini merupakan kritikan yang membangun. Kalau mahasiswa menganggap kerja pemkot tidak tercapai, memang belum. Cuma sudah ada progres,” ujarnya.
Meskipun banyak kritik dan pernyataan bahwa pemerintahan mereka kurang maksimal bahkan gagal pada tahun pertama, Syafrudin tetap akan bekerja sesuai dengan visi-misi yang ada.
“Pemerintah Kota Serang tetap bekerja. Artinya sesuai dengan visi-misi kami. Adapun kekurangan-kekurangan dari kerja kami, namanya juga manusia. Kami tetap pada target kami yaitu visi yang pernah kami sampaikan,” tuturnya.
Lebih lanjut dengan adanya kritik dari mahasiswa menjadikan pihaknya untuk lebih baik lagi dalam memimpin kedepan.
“Kritik-kritik yang disampaikan oleh mahasiswa maupun masyarakat ini sebenarnya menjadi pemicu kami bahwa Pemerintah Kota Serang harus lebih keras dalam bekerja,” tandasnya. (iy)