Kabar

Haul Tirto Adhi Soerjo untuk Mengenang Perjuangan “Sang Pemula”

KOTA SERANG, biem.co – Mengenang 101 tahun meninggalnya tokoh pers nasional Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo, Komunitas Journalist Lecture akan mengadakan haul di halaman kantor Perpustakaan Daerah (Perpusda) Banten, Sabtu (7/12) besok malam.

Kegiatan tersebut sebagai bentuk penghargaan mereka kepada tokoh pers atau dikenal juga sebagai “sang pemula” yang telah mempelopori jurnalistik di Indonesia sekaligus orang Indonesia pertama yang menggunakan media massa sebagai alat perjuangan.

Koordinator Journalist Lecture, Ken Supriyono menyebutkan bahwa sosok Tirto tak luput dari karya tulisannya yang banyak mengkritik kolonial dan dianggap telah mencederai nilai kemanusiaan.

“Selaku insan pers, tentu sudah sepantasnya kita memberikan penghargaan tinggi kepadanya,” kata pria yang kerap disapa Supri tersebut pada Jumat (6/12/2019).

Supri mengatakan, dengan haul ini, diharapkan para jurnalis di Banten khususnya, dapat mengingat kembali dan mengenal lebih jauh lagi terhadap sosok Tirto, sehingga apa yang telah diperjuangkan Tirto  dulu, dapat mengilhami serta menjadi tauladan bagi para generasi jurnalis yang ada saat ini.

“Melihat dari apa yang telah diperbuat Tirto, jurnalis itu bukan hanya sekedar tukang tulis, tetapi juga bisa mendeskripsikan dalam menjaga marwah kemanusiaan, apalagi kita menyadari betul bahwa pers adalah pilar keempat demokrasi,” katanya.

Perlu diketahui sebelumnya, sosok Tirto Adhi Soerjo lahir di Blora, Hindia Belanda pada 1880 dan meninggal dunia di Batavia pada 7 Desember 1918. Semasa hidupnya, Tirto yang berani menulis kecaman-kecaman pedas terhadap pemerintahan kolonial Belanda pada masa itu, sempat ditangkap dan disingkirkan dari Pulau Jawa dan dibuang ke Pulau Bacan, dekat Halmahera.

Sementara itu ditempat yang sama, Ketua Pelaksana Abdul Rosyid menambahkan, acara haul ke 101 bapak pers nasional yang mengusung tema “Jalan Sunyi Sang Pemula” ini, akan diisi dengan bebarapa rangkaian acara, selain pembacaan hikayat Tirto, juga akan diisi dengan orasi kebudayaan oleh dua pembicara, yaitu Okky Tirto yang merupakan cicit dari Tirto Adhi Soerjo dan penulis sejarah Muhidin M Dahlan.

“Dua pembicara ini sangat kompeten untuk membicarakan secara komprehensif tentang jejak dan pikiran pak Tirto. Kita juga mengundang penyair muda Banten Rois Rinaldi. Ada juga monolog, pembacaan puisi oleh para tokoh Banten dan pentas musik akustik kawan-kawan Sandekla band,” pungkasnya. (Iqbal/red)

Editor: Esih Yuliasari

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button