SEMARANG, biem.co — Buku Sastra Tahunan biem.co 2019, Kola Zaedun, memasuki peluncuran perdanananya di Kedai Lokajaya, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2019).
Peluncuran buku yang membawa tema ‘Obrolan Santai Sastra Generasi Millenial’ ini menghadirkan sastrawan-sastrawan muda Indonesia, yakni Seruni Unie, Bagus Dwi Hananto, dan Muhammad Rois Rinaldi.
Diskusi yang dihadiri 25 pegiat sastra dari berbagai kota, yakni Salatiga, Demak, Kendal, Semarang, dan Kudus tersebut berlangsung memanas.
Baca Juga
Pasalnya, Bagus berpendapat bahwa karakter sastra millenial ada pada tema-tema ringan dan bahasa yang juga ringan, sementara Rois menolak bahwa sastra millennial memiliki karakter, sebab sastra millennial sebagai sebuah nama belum memiliki bentuk.
Di tengah silang pendapat tersebut, Seruni Unie menegaskan bahwa ia tidak menemukan definisi sastra millennial yang layak dijadikan rujukan.
“Karena itu,” ujar Seruni. “Saya ingin mengantarkan Anda semua kepada pernyataan Cak Nun: ‘Manusia di dunia tidak sedang bertempat tinggal, melainkan sedang melakukan perjalanan dan getaran selama perjalanan itulah sastra. Barangkali getar itu pulalah sastra millennial,” ungkapnya.
Peluncuran buku dan diskusi yang dimoderatori oleh Muhammad Arifin dari Komunitas Orbit Semarang dan pembacaan puisi Lukluk Anjaina dari Pelataran Sastra Kaliwungu tersebut dimulai pukul 19.30 WIB dan berakhir pukul 22.00 WIB. (red)