Komunitas

Pansos ala Organisasi Pemuda Pemudi Sosial

KOTA TANGERANG, biem.co — Di penghujung tahun, alangkah baiknya jika kita menutup waktu dengan hal-hal yang positif, dengan hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Seperti yang dilakukan Pemuda Pemudi Sosial (PPS), organisasi yang berasal dari Tangerang ini mengadakan beberapa kegiatan dalam program Pekan Akhir Kegiatan Sosial (Pansos) pada November lalu.

Beberapa kegiatan tersebut, diantaranya Recycle Art membuat karya dari sampah botol plastik untuk dijadikan kostak; belajar Bahasa Inggris; belajar pembuatan janur; melakukan praktek teknik kokedama, semacam karya menanam dengan cara membentuk tanah; serta khitanan massal di kampung Karawaci Ilir.

Dalam persiapan program Pansos ini, organisasi PPS tidak jauh berbeda dengan kegiatan sebelumnya, yaitu mempersiapkan konsep, data-data pengeluaran dan pemasukkan, kerjasama Komunitas/organisasi dan media partner lainnya.

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Walau kendatinya, tentu selalu ada kendala di setiap rencana, beberapa kendala yang dihadapi semasa persiapan dan pelaksanaan program salah satunya kendala dana. Selain itu kendala peserta sunatan massal yang menyebabkan adanya pengunduran waktu untuk kegiatan khitanan massal. Setelahnya, hanya update pengeluaran kepada donatur yang belum terselesaikan pasca kegiatan.

Topan Bagaskara selaku ketua organisasi mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan ini tulus dari hati setiap anggoga PPS.

“Kita meyakini masyarakat, malakukan pertemuan yang sering dengan pihak RT, RW, Lurah untuk menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak main-main. Dan alhamdulillah masyarakat merasa terhibur dan yang paling penting anak-anak lebih adanya aktivitas positif yang dituangkan, jadi tidak hanya main kesana-kemari, namun ada tujuannya. Setidaknya jika yang diajarkan belum bermanfaat untuk hari ini, bisa bermanfaat untuk mereka di waktu mendatang,” ujarnya kepada biem.co.

Dalam setiap kegiatan, tak lekang oleh dana yang menjadi tolok ukur kelancaran sebuah program, organisasi PPS sendiri melakukan dua proses dalam pengumpulan dana, yaitu pembukaan donasi dan menjual totebag. Pendanaan yang dikumpulkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

“Setelah melewati kegiatan ini, tentu sangat lega dan bahagia serta sangat termotivasi atas kegiatan yang telah berlangsung kemarin. Kegiatan ini bukan semata-mata untuk update di sosial media, selain menjadi wadah untuk para pemuda, terutama agar lebih adanya rasa kepedulian dan  sikap untuk mengaktifkan kembali konteks kegiatan sosial,” lanjut Topan.

Masih banyak masyarakat yang tentunya perlu kita hadirkan keceriaan, kebermanfaatan, kebahagiaan, dan tujuan keseluruhan kegiatan ini selain menggaungkan pelestarian lingkungan dengan Recycle Art, Pembuatan Janur dan penanaman Kokedama, tentu organisasi PPS juga mengampanyekan bahwa sampah-sampah yang ada di sekitar kita masih banyak yang bisa dimanfaatkan untuk peluang bisnis serta bisa menjadi pemberdayaan masyarakat.

“Salah satu tujuan kami kepada masyarakat agar meningkatkan kreativitas dan memberikan inovasi-inovasi menarik, karena para pemuda ini tentu memiliki kompeten-kompeten yang hebat dari segala bidang,” pungkasnya.

Selain kegiatan-kegiatan di atas, organisasi PPS pun menyumbang sebesar Rp2 juta untuk pembangunan saluran air di lokasi tanah wakaf, yang telah dialokasikan untuk pemakaman umum yang sudah ada sekitar puluhan tahun lalu.

Wah, keren ya sobat biem! Kegiatan-kegiatan seperti ini harus menjadi motivasi untuk pemuda Indonesia lainnya, agar bisa menciptakan ruang bagi perubahan negeri, dan masih banyak masyarakat tertinggal di Indonesia yang mungkin masih mencari kesempatan untuk bisa berinovasi.

Tentunya ini menjadi tanggungjawab besar bagi masyarakat khususnya pemuda Indonesia. Yuk, ambil andil dalam perubahan negeri, salah satunya pelestarian lingkungan. (uti)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button