TANGERANG, biem.co – Zahra Amelia Putri seorang siswi di Kresek Tangerang yang sedang ‘viral’ karena tidak makan dua hari sebab kesulitan ekonomi membuat banyak pihak prihatin. Harapan Dhuafa langsung menyambangi kediaman Zahra dan ayahnya yang merupakan penyandang cacat pada Sabtu (23/11), di Kp. Masigit, Desa Cibetok, Kecamatan Gunung Kaler, Tangerang.
Saat ditemui di kediamannya, Pak Akhmad dan Zahra sedang berada di rumah yang kondisinya begitu memprihatinkan. Sejak kecelakaan yang dialami Pak Akhmad 2012 silam, kondisi keluarga dan ekonominya semakin carut marut. Ia tak bisa lagi bekerja di pasar dan harus berpisah dengan istri serta anak-anaknya. Hanya Zahra yang saat ini masih menemani Pak Akhmad hingga saat ini.
“Keseharian saya sejak kecelakaan dan tak bisa jalan normal, ya seperti ini. Hanya bisa membuat kandang burung untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kalau sepi order, paling nunggu belas kasih dari para tetangga,” ujar Pak Akhmad.
Kondisi perekonomian yang semakin memburuk pasca kecelakaan membuat Pak Akhamd tak bisa melakukan banyak hal. “Kalau dulu masih bisa jualan sayur di Pasar, tapi sekarang keadaannya udah beda, saya sulit untuk bisa melakukan apa-apa, bahkan buang air kecil pun harus ditampung dan dilakuin di kamar,” tambahnya.
Zahra, Siswi SMPN 1 Kresek Tangerang ini juga mengungkapkan bahwa memang sering sekali tidak makan dalam beberapa hari, bahkan jarang sekali sarapan jika berangkat ke sekolah. Naik sepeda sambil nahan laper udah jadi hal biasa bagi Zahra, tekadnya untuk bisa tetap sekolah memang sangat tinggi.
“Kadang biar bisa bantu ekonomi keluarga, Zahra harus bantu tetangga dulu agar dapat upah, apa aja dilakuin termasuk bantu jualan ketoprak. Hasilnya lumayan untuk makan Zahra sama Bapak hari itu, walaupun seringnya kami harus nahan lapar karena ngga ada apa-apa di rumah, masih ada nasi aja udah bersyukur banget walau tanpa adanya lauk. Zahra pengen bantu Bapak, Zahra pengen sekolah yang bener biar bisa jadi dokter,” ungkap Zahra.
Manager Program dan Kemitraan Harapan Dhuafa, Mamak Jamaksari turut prihatin dengan kondisi tersebut. “Setelah kami melihat, memang kondisi Pak Akhmad dan Zahra ini cukup memprihatinkan dan butuh bantuan kita semua. Kami sebagai lembaga kemanusiaan tentu saat ini berkomitmen untuk membantu keluarga Pak Akhmad ini bisa berdaya dan membantunya agar mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri, juga berupa bantuan sarana air bersih dan bedah rumah,” ungkapnya.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi rumahnya. Pertama tidak layak, atap sudah pada bocor dan lapuk, ada dua kamar, dan hanya satu kamar yang digunakan untuk semua aktivitas, bahkan buang air kecil pun Bapaknya masih harus ditampung di dalam botol dan ditumpuk di dalam ruangan tersebut. Kondisi ini tentu sangat memperihatinkan,” jelas Mamak.
Untuk Anda yang juga ingin membantu Zahra dan Pak Akhmad agar bisa hidup lebih layak, Anda bisa sampaikan kepeduliannya melalui transfer melalui BNI Syariah 0264089319 dengan kode donasi 035 di belakang donasi. Atau kunjungi langsung kantor layanan kami di Jalan Graha Raya Bintaro Ruko Anggrek Loka, Blok A8, No.11 A Kec. Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten, 15324. (Juanda/rilis)