KOTA SERANG, biem.co — Dalam rangka rangkaian hari Aids Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Desember. Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banten menyelenggarakan seminar sehari dengan tema Bersama Kita Bisa Mewujudkan Banten Sehat.
Seminar yang diikuti ratusan tenaga kesehatan baik dari rumah sakit pemerintah maupun swasta tersebut dilaksanakan di Aula Bappeda Provinsi Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Rabu (20/11/2019).
Project Officer Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banten, Arif Mulyawan mengatakan kegiatan ini untuk menjawab permintaan tenaga kesehatan dalam menambah pengetahuan tentang penanganan pasien AIDS.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk menambah pengetahuan tenaga kesehatan di Provinsi Banten tentang penanganan, perawatan dan pengobatan terhadap pasien dengan HIV/AIDS,” ujarnya kepada biem.co.
Menurutnya saat ini para tenaga kesehatan dalam menangani pasien terkadang ada yang kurang merasa nyaman. Sehingga mereka membutuhkan peningkatan penambahan kapasitas dan keilmuan menangani kasus HIV/AIDS.
“Di 8 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten, di rumah sakitnya sudah ada fasilitas klinik HIV/AIDS, semua tenaga kesehatannya suda dilatih. Namun dalam situasi ini tren itu berubah, yang jadi permasalahan itu insfeksi oportunistik. Jadi bagaimana tenga kesehatan bisa menangani penderita yang juga memiliki sakit yang lain seperti hepatitis, penyakit kulit dan lain-lain. Disanalah tantangan para tenaga kesehatan untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan mengkombinasi obat-obatan, dan seminar ini jawabannya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arif megatakan semoga dengan kegiatan seminar ini tenaga kesehatan di Provinsi Banten yang dalam hal ini menangani penderita HIV/AIDS, bisa bertambah pengetahuannya. Sehingga penanganan bisa lebih cepat dan akurat.
”Seperti diketahui penderita HIV/AIDS di Provinsi Banten secara estimasi ada pada angka 16.000 dan temuan kasus ada di angka 7000. Semoga dengan adanya penambahan keilmuan melalui seminar ini bisa diaplikasikan oleh tenaga kesehatan dalam menangani pasien,” tandasnya. (iy)
