Kabar

Sempro Banten Nilai Rezim Jokowi-Ma’ruf Amin Tidak Pro Rakyat

KOTA SERANG, biem.co — Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Sekolah Mahasiswa Progresif (Sempro) Banten melakukan long march dari Kampus Uniba, UIN Banten, hingga lampu merah Ciceri Kota Serang untuk menyampaikan aspirasi sekaligus merefleksikan Hari Pelajar Internasional.

Massa aksi menilai rezim Jokowi-Ma’ruf Amin anti rakyat, karena sampai hari ini demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran.

Ishak Paokuma, Ketua Umum Sempro Banten menyebut hari ini kondisi negara dengan isu revisi UUD yang tidak pro terhadap rakyat semakin mencuat hingga perlakuan represif oleh oknum aparat yang semakin parah. Hal itu yang membuat pihaknya terus berjuang demi masyarakat.

“Kami menolak dengan tegas terkait Pasar Karet yang akan mendiskriminasikan rakyat miskin dan pengekangan demokrasi dalam rancangan KUHP. Selain itu juga tolak kenaikan BPJS kesehatan 100 persen dan hentikan represipitas terhadap rakyat, serta usut tuntas kematian lima pahlawan demokrasi,” terangnya, Senin (18/11/2019).

Selain itu juga, massa aksi meminta kepada pemerintah agar menciptakan undang-undang pro rakyat serta negara perlu bertanggung jawab terhadap kekerasan dan pembunuhan terhadap rakyat.

“Jika aspirasi kami tidak didengar oleh pemerintah, maka kami akan terus mencanangkan agitasi akan mempropoganda serta akan menghimpun masyarakat lebih luas dan mahasiswa yang searah dengan mahasiswa sekolah progresif,” ungkapnya.

Soal kenaikan BPJS, pihaknya pun menilai bahwa pemerintah secara tidak langsung menindas rakyat.

“Kami akan terus menyadarkan masyarakat bahwa pemerintah hari ini tidak pro rakyat. Kami berharap masyarakat bisa membuka mata hingga bisa bergabung dengan mahasiswa untuk melakukan gerakan penolakan yang lebih besar,” tutupnya. (juanda/red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button