KOTA SERANG, biem.co — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang menetapkan status kebencanaan Kota Serang yaitu pada level siaga. Saat ini juga BPBD Kota Serang masih terus melakukan pendataan dampak yang ditimbulkan peristiwa puting beliung kemarin.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan saat ditemui awak media, Kamis (14/11/2019).
Ia menuturkan saat ini. Hal ini berdasarkan penilaian dari kriteria yang ada.
“Jadi ada kriteria penentuan status. Mulai dari luas kebencanaan, jenis kebencanaan, dan korbannya. Nah tadi setelah berbicara dengan Pak Wakil, ini statusnya masih pada level siaga, belum darurat bencana,” ujarnya.
Untuk kondisi terkini, Diat mengaku masih terus berupaya melakukan pendataan dilapangan yang akan dibantu oleh OPD terkait seperti Dinas PUPR dan Dinas PRKP.
“Saat ini kami masih melakukan pendataan. Nanti juga ikut turun dari Dinas PUPR, Dinas PRKP, untuk melakukan penilaian terhadap kerusakan yang timbul. Jadi lintas OPD akan bergerak dalam pendataan ini,” ucapnya.
Sementara BPBD Kota Serang saat ini baru menghimpun sebanyak 16 titik lokasi yang terdampak. Ke-16 titik lokasi itu tersebar di 4 kecamatan, yakni Cipocok Jaya, Curug, Walantaka, dan Serang.
“Diantara 4 kecamatan itu, Cipocok Jaya menjadi lokasi yang paling banyak kejadian, yakni sebanyak 13 titik lokasi. Sedangkan Curug, Taktakan, dan Walantaka masing-masing satu titik lokasi,” paparnya.
Untuk kejadian, mayoritas merupakan terdampak angin puting beliung dan pohon tumbang.
“Tercatat, 42 rumah rusak baik ringan, sedang, maupun berat. Dua unit mobil rusak ringan dan sedang. Selanjutnya, Kelurahan Banjarsari dan juga SDN Banjarsari tertimpa robohan pohon yang mengakibatkan bangunan SDN Banjarsari rusak ringan, dan bangunan kelurahan rusak berat,” tandasnya.
