KOTA SERANG, biem.co — Para penyintas konflik Wamena yang berasal dari Kota Serang mendapatkan bantuan senilai Rp5 juta per kepala keluarga (KK) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang. Bantuan tersebut diberikan agar (penyintas) dapat tetap melanjutkan hidup dengan berwirausaha di Kota Serang.
Salah satu penyintas, Nurhasan, mengatakan, bantuan yang diberikan ini akan diusahakan olehnya untuk berjualan bubur ayam.
“Saya akan coba jualan lagi seperti di Papua, jualan bubur ayam. Sekarang lagi coba untuk mencari lokasi strategisnya,” ujarnya, usai bertemu dengan Wali Kota Serang Syafrudin di Kantor Pemkot Serang, Rabu (6/11/2019).
Nurhasan mengatakan dirinya belum memiliki niat untuk kembali merantau ke tanah Papua. Selain dikarenakan adanya konflik, berjualan di sana juga sudah tidak seramai dahulu.
“Sekarang disana sepi. Karena sudah satu harga, sudah makin sama dengan yang lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diterimanya dan teman-teman penyintas yang lain.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemkot Serang, khususnya Wali Kota Pak Syafrudin dan Wakil Wali Kota, Subadri Ushulusin. Bisa dibilang beliau adalah pahlawan pertama, karena berkat beliau bisa nyambung ke gubernur,” ucapnya.
Sementara Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, anggaran yang diberikan kepada penyintas bukan merupakan anggaran dari APBD Kota Serang, sehingga bantuannya tidak maksimal.
“Tapi nanti untuk tahun 2020 kita akan berikan bantuan melalui Dinas Sosial, melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Jadi nanti tidak usah lagi ke Papua, jualan disini saja,” tandasnya. (*/iy)