biem.co – Timeless Pictures dan Metafor Pictures mempersembahkan Love Is A Bird, film drama romansa terbaru karya Richard Oh. Richard Oh merupakan penulis sekaligus sutradara yang menjadi penggagas Kusala Sastra Khatulistiwa, sebuah ajang penganugerahan bagi sastrawan Indonesia berprestasi.
Sejumlah karya telah lahir dari tangan maestro satu ini, mulai dari novel hingga film yang ia tulis dan sutradarai sendiri. Ia pernah menerbitkan buku Pathfinders of Love (1999), Heart of Night (2002), dan The Rainmaker’s Daughter (2004). Sementara dalami bidang film, Richard telah melahirkan Koper (2006), Description Without Place (2011), Melancholy is a Movement (2015), dan Terpana (2016).
Film terbaru Richard Oh kali ini, Love Is A Bird, menghadirkan aktor sekaligus sutradara Bront Palarae sebagai bintang utama. Sebelumnya, pemilik nama asli Nasrul Suhaimin bin Saifuddin tersebut telah banyak tampil di berbagai film Indonesia, seperti diantaranya Headshot (2016), My Stupid Boss (2016), Pengabdi Setan (2017), Ayat-ayat Cinta 2 (2017), dan Gundala (2019).
Di film terbarunya ini, Bront akan bersanding dengan Ibel Tenny, pelantun lagu Bahasa Tubuh. Bront memerankan karakter seorang fotografer ternama bernama Darma. Sedangkan Ibel berperan sebagai Naira, seorang penari yang penuh ambisi.
Pertemuan antara Darma dan Naira di Yogyakarta menjadi awal mula kisah Love Is A Bird terbangun. Darma diceritakan selalu menguntit Naira, sampai akhirnya ia mendapatkan perhatian dari Naira.
Saat hubungan Naira dan kekasihnya (Ibnu Widodo) tak berjalan baik, Naira pun mencari Darma untuk membawanya bersama Darma ke Jakarta. Namun di saat bersamaan, mantan kekasih Darma yang bernama Kirana (Gemilang Sinatrya), datang meminta Darma untuk kembali kepadanya.
Film berdurasi 85 menit ini disebut-sebut terinspirasi dari buku Please Follow Me karya Sophie Called dan Jean Baudrillard. Dalam bukunya tersebut, Sophie sebagai seorang fotografer menghabiskan 12 hari mengikuti laki-laki abnormal di Venesia.
Dari kejadian itu, Sophie mendapati bahwa dengan mengungkap hidup orang lain, sejatinya ia turut mengungkap dirinya sendiri. Sepertinya hal demikian pula yang ingin disampaikan Richard Oh melalui film Love Is A Bird.
Film ini juga akan menghadirkan penampilan Morgan Oey, Salvita De Corte, Teguh Ostenrik, dan Eko Supriyanto. Love Is A Bird tayang pertama kalinya di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) tahun 2018 lalu. 14 November 2019 mendatang, giliran Love Is A Bird menghibur para penikmat film di berbagai bioskop Indonesia. (hh)