KOTA SERANG, biem.co – Ketersediaan beras di Kota Serang baru mencapai 42.328 ton pertahunnya, sementara dibutuhkan 69.889 ton beras untuk menyukupi kebutuhan masyarakat Kota Serang sebanyak 655.004 jiwa dengan konsumsi berasi 106,7 kilogram pertahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pangan pada Dinas Pertanian Kota Serang, Andriyani, saat ditemui awak media di kantornya, Selasa (5/11/2019).
“Ini berdasarkan data 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten. Lahan pertanian kita sekarang 7.900 hektaran dari sebelumnya 8.700 hektar, dikalikan dengan dua kali panen itu belum bisa mencapai kebutuhan Kota Serang, artinya kita defisit sekira 20 ribu ton,” katanya.
Berdasarkan skor pola pangan harapan (PPH) Kota Serang baru mencapai 82 poin, lebih rendah dibandingkan daerah-daerah maju di Provinsi Banten. Maka dari itu perlu dorongan sosialisasi tentang pengembangan keanekaragaman pangan.
“PPH ini berdasarkan komposisi yang mengandung karbohidrat dan lain di daerah, kalau di daerah maju itu mencapai 90 poin, sementara idealnya itu 100 poin,” ujarnya.
kondisi tersebut yang menjadikan Kota Serang sebagai daerah yang rawan pangan, sebab salah satu faktornya yaitu ketersedian pangan untuk masyarakatnya belum terpenuhi.
“Saat ini kami sedang membuat peta rawan pangan. Ada indikatornya dalam daerah rawan pangan, yaitu produksi, kemudian kemampuan daya beli, hingga balita tertimbang. Jadi kami kerjasama dengan Dinas Kesehatan, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Serang,” terangnya. (iy)
